Rasulullah SAW
bersabda : "Sungguh, aku sangat ingin bertemu dengan saudara-saudara
kita." Para sahabat bertanya : "Bukankah kami ini saudara-saudaramu,
wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Kalian adalah sahabatku,
sedangkan saudara-saudara kita adalah mereka yang belum datang."
Hadits ini
diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairoh. Perawi yang lain meriwayatkannya
dengan lafazh "Ikhwaaniladzii na aamanuubii walamyaraunii." yang
artinya " Saudara-saudaraku adalah mereka yang beriman denganku namun
tidak sempat bertemu denganku." (Tercantum dalam kitab Ash
Shahiihah(no.2927)
Ternyata Rasulullah
begitu rindu kepada kita ummatnya meski belum pernah bertemu karena tidak
sezaman dengan beliau. Namun kita tahu tidak sekedar percaya saja dengan
diutusnya beliau sebagai Rasul Allah.
Namun yang
dirindukan Beliau adalah yang iman yaitu yang berarti yang berpegang teguh
dengan sunnah beliau serta berpedoman kepada petunjuk beliau, meskipun zaman
semakin berubah dan nampak asing di mata orang-orang pada umumnya.
Bagaimana untuk
bisa menjadi orang yang termasuk dirindukan Beliau SAW ternyata adalah
melakukan dan menghidupkan sunnah-sunnah beliau. Tentunya akan sulit
melaksanakan jika kita tidak tahu ilmunya. Oleh karena itu jangan pernah cukup
menimba ilmu(agama) yang shahih(benar).
Karena kebutuhan
ilmu itu melebihi kebutuhan kita terhadap makanan dan minuman. Dengan ilmu kita
bisa ittibaurrasul (mengikuti Rasul), karena kriteria diterimanya amal itu ada
dua Ikhlas karena Allah dan ittibaur Rasul. Kita beramal sedemikian ikhlas
namun tidak sesuai dengan yang Rasulullah ajarkan maka Allah tidak menerima
amalan kita. Pun sebaliknya, syarat itu memang ibarat sekeping mata uang yang
tak bisa dipisah dan tiada artinya sekiranya hanya satu sisi saja.
Allah berfirman
dalam QS Al 'Alaq 1-5 :" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan Manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha Pemurah, Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Ayat tersebut
adalah pembuka wahyu Allah kepada Rasulullah SAW, didalamnya terdapat isyarat
tentang ilmu, dan bahwa Agama ini tegak diatas ilmu.
Sejauh mana
kesungguhan kita dalam menuntut ilmu itu?
Semoga kita
termasuk orang-orang yang dirindukannya. Wallahua'lam bishawwab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar