Selasa, 06 Maret 2012

Rasulpun Rindu Ummatnya

Rasulullah SAW bersabda : "Sungguh, aku sangat ingin bertemu dengan saudara-saudara kita." Para sahabat bertanya : "Bukankah kami ini saudara-saudaramu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Kalian adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita adalah mereka yang belum datang."

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairoh. Perawi yang lain meriwayatkannya dengan lafazh "Ikhwaaniladzii na aamanuubii walamyaraunii." yang artinya " Saudara-saudaraku adalah mereka yang beriman denganku namun tidak sempat bertemu denganku." (Tercantum dalam kitab Ash Shahiihah(no.2927)

Ternyata Rasulullah begitu rindu kepada kita ummatnya meski belum pernah bertemu karena tidak sezaman dengan beliau. Namun kita tahu tidak sekedar percaya saja dengan diutusnya beliau sebagai Rasul Allah.

Namun yang dirindukan Beliau adalah yang iman yaitu yang berarti yang berpegang teguh dengan sunnah beliau serta berpedoman kepada petunjuk beliau, meskipun zaman semakin berubah dan nampak asing di mata orang-orang pada umumnya.

Bagaimana untuk bisa menjadi orang yang termasuk dirindukan Beliau SAW ternyata adalah melakukan dan menghidupkan sunnah-sunnah beliau. Tentunya akan sulit melaksanakan jika kita tidak tahu ilmunya. Oleh karena itu jangan pernah cukup menimba ilmu(agama) yang shahih(benar).

Karena kebutuhan ilmu itu melebihi kebutuhan kita terhadap makanan dan minuman. Dengan ilmu kita bisa ittibaurrasul (mengikuti Rasul), karena kriteria diterimanya amal itu ada dua Ikhlas karena Allah dan ittibaur Rasul. Kita beramal sedemikian ikhlas namun tidak sesuai dengan yang Rasulullah ajarkan maka Allah tidak menerima amalan kita. Pun sebaliknya, syarat itu memang ibarat sekeping mata uang yang tak bisa dipisah dan tiada artinya sekiranya hanya satu sisi saja.

Allah berfirman dalam QS Al 'Alaq 1-5 :" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan Manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Ayat tersebut adalah pembuka wahyu Allah kepada Rasulullah SAW, didalamnya terdapat isyarat tentang ilmu, dan bahwa Agama ini tegak diatas ilmu.

Sejauh mana kesungguhan kita dalam menuntut ilmu itu?

Semoga kita termasuk orang-orang yang dirindukannya. Wallahua'lam bishawwab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar