Rabu, 21 Maret 2012

All Time Confrontation

P
ernahkah merasa berat ketika ingin menuju sebuah majelis ilmu? Entah itu merasa sibuk tiada waktu, tidak pede menjadi orang baik, atau tak ada dana untuk menuju kesana? Namun disisi yang lain merasa sangat butuh karena mungkin memang tuntutan profesi, memang takut kepada Allah, ingin menjadi baik dsb.

Ya memang itulah hawa nafsu dan hati nurani terus berperang dalam diri. Ketika kita bisa memenangkan opsi hati nurani maka beruntunglah kita. Namun ketika hawa nafsu yang kita menangkan maka seandainya itu adalah bentuk menghadiri sebuah majelis ilmu, maka setan akan meletakkan berbagai macam halangan untuk pertemuan berikutnya.

Dengan halangan yang sekecil-kecilnya, pada tingkatan yang parah, bahkan pada akhirnya tanpa halangan pun kita enggan hadir, karena yang terjadi sudah sampai kepada penolakan hadir.

Ya itulah “All Time Confrontation” (tempat Pertempuran yang kontinyu) Karena setiap manusia telah di berikan dua potensi fujur dan taqwa.

“Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya”(As Syams 7-8).

Dan sebenarnya fujur itu menuju hawa nafsu sedangkan taqwa itulah hati nurani yang sebenarnya. Oleh karenanya setiap kefujuran akan membawa keburukan sedangkan ketakwaan akan membawa kebaikan.

Allah telah memberikan pertanda itu semua dalam firmanNya dalam surat Al Balad (90:10) ”Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebaikan dan kejahatan)” “Dan Aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali(nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang”(QS Yusuf:53)

Dan kita tahu bahwa keberuntungan hanya berpihak pada kebaikan serta sebaliknya merugi merupakan hasil dari perbuatan yang buruk. Allah sendiri berfirman dalam Al Qur an surat As Syams (91:9-10) “sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”.

Karena pertempuran itulah kita harus mensucikan jiwa, sehingga kita dapat membaca peta yang diberikan Allah yaitu Al Qur an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar