S ore
menjelang, si kecil baru saja terlelap. Aku bergegas menuju dapur. Setumpuk
piring kotor telah menantiku. Duduk santai menikmati sore sepertinya tidak
menjadi pilihan.
Bagi
ibu rumah tangga dengan dua anak kecil sepertiku, aku harus pandai mengatur
waktu. Saat anak terlelap adalah saatnya merapihkan rumah. Sebelum memulai
mencuci peralatan makan, kunyalakan radio yang ada di sudut dapur, kupilih
siaran radio islami.
Alhamduillah,
sambil beraktifitas di dapur aku masih bisa mendapat ilmu. Semoga ilmu yang
kudapat bermanfaat, menjadi pengingat diri yang seringkali lupa dan lalai…
Rupanya
kali ini tausiyah telah selesai, sudah masuk sesi tanya jawab. Lewat telepon,
seorang ibu mencurahkan isi hatinya… “Ustadz… pasca operasi saya tidak bisa
lagi melakukan gerakan sujud… Saya sungguh merindukan sujud Ustadz, sekarang
saya tidak bisa lagi merasakan nikmatnya sujud kepada Allah…”
Mendengarnya
hati ini bergetar. Rasa ibaku untuk ibu penelpon, semoga beliau diberikan
kesembuhan oleh Allah, dan bisa kembali melakukan sujud dalam shalatnya,
aamiin.
Tak
urung, aku merenung…. Bagaimana dengan kita yang diberikan kesehatan yang
sempurna oleh Allah.. ..Adakah merasakan kerinduan untuk bersujud, atau malah
kita lalai untuk rukuk dan bersujud kepada-Nya…..
Adakah
kita merasakan nikmatnya bersujud ? Atau jangan-jangan sujud kita hanya sekedar
mengugurkan rukun shalat tanpa pernah hati ini tertaut dengan Allah….
Alangkah
beruntungnya kita, yang diberikan nikmat sehat oleh Allah. Kesehatan yang
memungkinkan kita melakukan gerakan shalat dengan sempurna, dapat rukuk dan
bersujud kepada-Nya…
Alangkah
beruntungnya kita, yang diberikan anggota tubuh yang sempurna.Diberikan nikmat
mata, telinga, tangan, dan hati. Adakah kita bersyukur kepada Allah?Apakah
kedua mata, telinga, tangan dan hati ini kita gunakan untuk taat kepada-Nya?
Atau malah kita kufur… Kedua mata, telinga, tangan, dan hati kita gunakan untuk
bersuka ria dalam bermaksiat?
"Dan
segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi hanya bersujud kepada
Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan juga para malaikat, dan
mereka tidak menyombongkan diri". (Q.S An- Nahl: 49)
"Langit
yang tujuh, Bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.Dan
tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih memuji-Nya, tetapi kamu tidak
mengerti tasbih mereka. Sungguh , Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun".
(Q.S Al-Israa: 44)
Subhanallah,
semua makhluk bersujud kepada Allah, hewan dan tumbuhan bahkan Gunung-gunung
bertasbih memuji-Nya. Dan kita manusia, makhluk yang diciptakan dengan
sempurna,yangterus menerus diberikanberbagai nikmat dan karunia tak terhingga
oleh Allah.. Pantaskah kita enggan rukuk dan bersujud kepada-Nya? Masihkah kita
lalai dengan shalat kita? Masih kita memiliki rasa sombong dalam diri?
Dari
sudut dapurku, radio mengumandangkan azan Maghrib nan merdu… Yaa Rabb… Suara
penyeru-Mu telah diperdengarkan… izinkan hamba bersimpuh menghadap-Mu,
menikmati saat terdekat dengan-Mu.
Menyungkurkan
wajah, berserah diri kepada-Mu… Sungguh, betapa hina diri ini di hadapan-Mu,
Duhai Rabb yang Maha Agung… Ampuni hamba… Lisan ini bertasbih, segala puji
hanya bagi-Mu..
Yaa
Rabb… jadikanlah hati ini selalu tunduk kepada-Mu, hati yang senantiasa
bersujud kepada-Mu.
Ada sajadah panjang
terbentang
dari kaki buaian
sampai ke tepi kuburan
kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang
terbentang
hamba tunduk dan sujud
di atas sajadah panjang ini
diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki
mencari ilmu
mengukur jalanan seharian
begitu terdengar suara azan
kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang
terbentang
hamba tunduk dan rukuk
hamba sujud
tak lepas kening hamba
mengingat Dikau sepenuhnya
(Sebuah Puisi karya Taufik Ismail)
Wallahu
a’lam bishshawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar