Manusia
tidak pernah menemukan agama yang sangat memperhatikan keilmuan dengan sempurna
selain Islam. Islam selalu menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan,
mengajak umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan dan sekaligus
mengajarkan ilmu. Islam menjelaskan keutamaan menunutut ilmu dan etikanya serta
menegur orang yang tidak memperhatikannya. Islam juga sangat menghargai ahlal
‘ilmi dan menganjurkan umatnya untuk dekat dengan mereka.
Dalam
kamus yang memuat kosa kata al-Qur’an, dinyatakan bahwa kata ‘ilm (ilmu)
disebutkan sebanyak 80 kali, dan kata-kata yang terbentuk dari kata tersebut
(seperti a’lamu, ya’lamuna dst) disebutkan beratus-ratus kali. Selain itu jika
kita teliti buku-buku hadits an-Nabawi akan kita temukan didalamnya judul-judul
dan masalah-masalah tentang ilmu.
Aspek-aspek
ilmu dalam pandangan Islam
Ilmu
dalam pandangan Islam mencakup beberapa aspek kehidupan termasuk aspek ilmu
dalam pengertian barat sekarang.
1.
Aspek Wahyu Illahi
Ilmu
yang datangnya melalui wahyu Allah SWT. Ilmu ini menyingkap hakikat alamiah
manusia dan menjawab setiap pertanyaan abadiyang tidak pernah hilang pada diri
manusia yaitu : dari mana, kemana, dan mengapa ? Dengan adanya jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut manusia akan mengetahui asalnya, arah perjalanan
yang harus ditempuh dan tujuan hidupnya. Ia akan mengetahui dirinya dan
Tuhannya serta akan tenang menuju tujuan hidupnya. Aspekinilah yang pertama
kali disebut ‘ilmu, bahkan disebut ilmu yang paling tinggi oleh Imam Ibnu Abdil
Barr.
2.
Aspek Humaniora (manusia) dan kajian-kajian yang berkaitan dengannya.
Ilmu
yang membahas tentang segi-segi kehidupan manusia yang berhubungan dengan
tempat tinggal dan waktu. Ilmu ini mengkaji manusia sebagai individu ataupun
anggota masyarakat dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya.
3.
Aspek Material
Yaitu
ilmu-ilmu yang mempelajari berbagai materi yang bertebaran di seluruh jagad
raya ini, baik di udara, darat, maupun didalam bumi seperti fisika, kimia,
biologi, astronomi, dsb.
Pengertian
Islam tentang ilmu tidak terbatas pada aspek terakhir yang menganggap materi
sebagai objeknya seperti yang dipahami oleh dunia barat pada umumnya sekarang.
Selain itu Islam menganggap aspek material akan melahirkan keimanan bagi yang
mendalaminya (QS.3 : 190-191)
Keutamaan
Ilmu dan Orang-orang yang Berilmu
Al-Qur’an
adalah kitab terbesar yang mengangkat derajat ulul ‘ilmi dan orang-orang yang
berilmu. sebagaimana Allah menjelaskan bahwa Ia menurunkan kitab-Nya dan
merinci ayat-ayat-Nya bagi orang-orang yang mengetahui.
Dalam
QS. 3 : 18 Allah memulai pernyataan dari diri-Nya, memuji para malaikat-Nya dan
orang yang diberi ilmu. Allah meminta kesaksian mereka atas permasalahan
kehidupan yang paling besar, yaitu masalah keesaan.
Allah
SWT dalam Al-Qur’an menjelaskan tentang keutamaan orang-orang yang berilmu :
QS.39
: 9 Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui dan yang tidak
mengetahui.QS.35 : 19-22 Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan
melihat, hingga bodoh adalah kematian dan ilmu adalah kehidupan.QS.35 :28 Ulama
(orang yang mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaan Allah) kian berilmu kian
takut kepada Allah
Pengaruh
Ilmu Terhadap Iman dan Tingkah Laku
1.
Ilmu memberi petunjuk kepada iman.
Ilmu
dan Iman berjalan beriringan dalam Islam (QS.30 : 36,58 :11). Bahkan al-Qur’an
menyertakan iman kepada ilmu seseorang mengetahui lalu beriman. Dengan kata
lain tidak ada iman sebelum ada ilmu (22 : 54; 34 : 6)
2.
Ilmu adalah penuntun amal
Ilmulah
yang menuntun, menunjuki dan membimbing seseorang kepada amal (47 : 19). Ayat
ini dimulai dengan ilmu tentang tauhid lalu disusul dengan permohonan ampun
yang merupakan amal. Ilmu juga merupakan timbangan/penentu dalam penerimaan
atau penolakan amal. Amal yang sesuai dengan ilmu adalah amal yang diterima,
sedangkan amal yang bertentangan dengan ilmu adalah amal yang tertolak (5 :
27). Maksud ayat ini ialah Allah hanya menerima amal seseorang yang bertakwa
kepada-Nya. Jadi amal tersebut harus dilakukan karena keridoan-Nya dan sesuai
dengan perintah-Nya. Hal ini hanya bisa dicapai dengan ilmu.
Untuk
dapat berakhlak baik pun salah satunya harus dicapai dengan ilmu. Imam Ghazali
berkata : “Muqadimah agama dan berakhlak dengan akhlak para nabi tercapai
diramu dengan 3 dimensi yang tersusun rapi, yaitu : ilmu, perilaku dan amal”
(ilmu mewariskan perilaku, perilaku mendorong amal).
3.
Kelebihan ilmu dari ibadah
Dalam
hadits Huzaifah dan Sa’ad, rasulullah SAW bersabda, “Kelebihan Ilmu lebih
kusukai dari kelebihan ibadah, dan sebaik-baik agama adalah al-wara.” Ilmu
dilebihkan atas ibadah sebab manfaat ilmu tidak terbatas pada pemiliknya
melainkan juga untuk orang lain. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam al-Miftah
menyebutkan diantarnya : “Ilmu menunjukkan kepada pemiliknya amal-amal yang
utama di sisi Allah.”
Perintah
Mencari Ilmu
Allah
menciptakan manusia dalam keadaan vakum dari ilmu. Lalu Ia memberinya perangkat
ilmu guna menggali ilmu dan belajar (16 : 78). Banyak hadits-hadits yang
menerangkan keutamaan menuntut ilmu : “Siapa yang berjalan di jalan untuk
menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke syurga.” (HR. Muslim).
Termasuk didalamnya menghapal, menelaah, mengkaji, berjalan menuju majlis ilmu
dan mendatangi ahlu ilmu. Dalam hadits lain :“Sesungguhnya para malaikat
merundukkan sayap-sayapnya kepada orang yang mencari ilmu karena ridha terhadap
apa yang diperbuatnya.”
(a)
Beberapa adab penting dalam mencari ilmu (Hikmah kisah Nabi Musa A.s. dalam
menuntut ilmu pada Nabi Khidir dalam surat kahfi)
(b)
Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi kesulitan dan tantangan
(c)
Bersikap baik terhadap guru, memuliakan dan menghormatinya (18 : 66).
(d)
Sabar terhadap guru (18 : 67-70).
(e)
Tidak pernah kenyang mencari ilmu (20 : 114).
Diniatkan
karena Allah. Artinya harus dianggap sebagai ibadah dan jihad fi sabilillah.
“Janganlah kalian mempelajri ilmu agar kalian bisa saling membanggakan di
kalangan orang berilmu sedang kalian tidak memperdulikan orang-orang yang bodoh
dan tidak membagus-baguskan majelis ilmu itu. Barang siapa berbuat demikian,
maka nerakalah baginya.”
Hak-hak
Ilmu atas Pemiliknya
1.
Mengerti dan memahami
2.
Beramal berdasarkan ilmu yang dimiliki
3.
Mengajarkan ilmu dan menyebarkannya kepada orang lain
4.
Wajib menjelaskan dan haram menutup-nutupinya.
5.
Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar