Selasa, 22 Agustus 2017

Rincian Amalan di Awal Dzulhijjah

Ini amalan-amalan yang bisa diamalkan oleh kaum muslimin yang tidak berhaji.


-1 – 9 Dzulhijjah-
~Puasa sunnah awal Dzulhijjah.
~Perbanyak takbir mutlak, tidak dibatasi waktu dan tempat. Boleh saat di pasar, di jalan, di kendaraan, di rumah, diperintahkan untuk terus bertakbir seperti layaknya takbiran hari raya.
~Perbanyak amalan shalih seperti sedekah.
~Larangan potong rambut dan kuku dari awal Dzulhijjah sampai hewan qurban disembelih.

-9 Dzulhijjah-
~Puasa Arafah
~Perbanyak doa di hari Arafah karena sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.

-9 Dzulhijjah Ba’da Shubuh Hingga Waktu Ashar pada Hari Tasyriq yang Terakhir (13 Dzulhijjah)-
~Perbanyak takbir muqayyad, yaitu setelah shalat lima waktu maupun shalat sunnah. Baiknya tetap mendahululan dzikir setelah shalat kemudian perbanyak takbir.
* Wanita diperintahkan melirihkan suara, sedangkan laki-laki mengeraskan suara takbir.


-10 Dzulhijjah-
~Shalat Idul Adha
~Penyembelihan qurban
~Tidak boleh puasa

-Hari-Hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah)-
~Penyembelihan qurban
~Tidak boleh puasa
~Perbanyak doa sapu jagad: Rabbana aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar.

Pemerintah Saudi secara resmi  mengumumkan bahwa: “Karena tidak ada yang berhasil melihat hilal pada hari senin, 21 Agustus 2017 M yang bertepatan  dengan 29 Dzulqo’dah 1438 H maka Dzulqo’dah digenapkan 30 hari. Dengan demikian 1 Dzulhijjah jatuh pada hari rabu tanggal 23 Agustus 2017 M. wuquf di Arofah jatuh pada hari Kamis bertepatan 31 Agustus 2017 sedangkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Jum’at  1 September 2017.”

Wallahu waliyyut taufiq, hanya Allah yang beri taufik dan kemudahan untuk mengamalkan amalan shalih di atas.

Rabu, 02 Agustus 2017

Tadabbur Surah Ghasiyah ayat 17

Sumber Foto FP نافذة

Seorang fotografer yang mengambil gambar ini merasa heran dengan tingkah laku induk onta di sebuah kolam tempat minum binatang di sebuah lapang. Induk onta ini berendam di dalam kolam sedang disampingnya anaknya mendekam menunggu.

Selang tak berapa lama induk onta bangkit demikian pula anaknya, lalu keduanya saling mendekat, yang ternyata induk onta menyusui anaknya tersebut dengan segera.

Sang fotografer lalu menanyakan tingkah laku hewan ini kepada Orang Badui yang memilikinya, lalu Orang Badui tersebut berkata :

"Bahwa induk onta ini berendam supaya susunya menjadi dingin, setelah sekian lama berkelana di padang yang panas. Sehingga setelah terasa dingin dengan segera ia bangkit lalu menyusui anaknya sehingga anak onta terasa nyaman, merasakan susu dingin di tengah padang yang panas".

Maka Maha Benar Allah telah berfirman dalam Surat Al-Ghasyiah ayat 17 :

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Maka apakah kamu sekalian tidak memperhatikan bagaimana onta itu diciptakan ?

Tafsir Jalalayn (Maka apakah mereka tidak memperhatikan) dengan perhatian yang dibarengi keinginan mengambil pelajaran; yang dimaksud adalah orang-orang kafir Mekah (unta bagaimana dia diciptakan?)

Tidaklah setiap penciptaan dari Allah kecuali padanya ada keajaiban-keajaiban yang menjadikan manfaat bagi mereka yang mau mempelajari.

Wallahu Ta'ala A'lam.

Rayakan Hari Runtuhnya Kuil Sulaiman, Zionis-Yahudi Rusak Masjid Al Aqsha (Bagian 2)

Yahudi-di-Tembok-Buraq

Senin 31 Juli 2017, ribuan warga Yahudi Ultra Kanan memenuhi halaman Tembok Al-Buraq (Tembok Ratapan), di sebelah barat Masjid Al-Aqsha untuk merayakan hari Tisha B’Av (hari kehancuran kuil Sulaiman).

Datang dari Kota Lama Al-Quds sejak Senin malam, kelompok Ektrimis Sayap Yahudi sayap kanan ini merusak properti milik warga Palestina serta benda-benda di komplek Masjid Al Aqsha hingga Selasa (1/08) sore dengan pengawalan ketat dari tentara penjajah hingga ke Tembok Al-Buraq.

Dalam pengepungannya, Organisasi Kuil Yahudi mengumumkan melakukan aksi longmarch yang dimulai dari pintu masuk baru di Kota Lama, kemudian berkeliling mengitari pintu-pintu Al-Quds dalam rangka merayakan hari Tisha B’Av, seperti dilansir dari lama Alquds-Online.

Yahudi mengklaim bahwa perayaan Tisha B’Av adalah peringatan hari “kehancuran Kuil Sulaiman”, yang dilakukan dengan cara tidak makan dan tidak minum selama 25 jam, dimulai pada hari Senin malam dan berakhir pada hari Selasa malam.

Untuk mengamankan penodaan terhadap Masjid Al Aqsha tersebut, penjajah Zionis Israel melakukan persiapan khusus mencakup penempatan pasukan yang akan memperkuat polisi dan pasukan penjaga di wilayah perbatasan, khususnya Kota Tua dan gang-gangnya serta sinagog-sinagog Yahudi.

Tidak berhenti sampai disana, Kepolisian Zionis Israel juga menutup beberapa jalan raya di kota Al-Quds untuk mempermudah warga Yahudi sampai di Kota Lama untuk berkumpul di pelataran Tembok Al-Buraq. (HI/Ram)

Sumber: eramuslim.com

Zionis Ingin Hancurkan Al Aqsha (Bagian 1)


Apa yang mereka lalukan untuk Palestina? #zionis

Mereka meyakinin ada Temple (Kuil) King Solomon..

Temple of King Solomon tepat dibawah Masjidil Aqsha

Apa maknanya?

Mereka terus mengeruk setiap hari ,,
bulldozer, tractor, excavator
terus mengeruk keliing masjidil Aqsha..
Mereka ingin meruntuhkan Masjidil Aqsha

solomon's temple search image google

Inilah Replikanya Kerjaaan Sulaiman di Masjidil Aqsha
akan mereka naikan
mereka sudah bangun rurmah kecil replikanya...

Artinya mereka ingin mengahcurkan Masjidil Aqsha berkeping
sampai akhirnya disitulah kemarahan umat islam….

Tapi akan ada hamba-hamba Allah…
“Akan tetap ada sekelompok umatku yang akan memperjuangkan agama ini”

حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَحَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ قَالَا حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Abdullah] dan [Hajjaj bin As Sya'ir] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dia berkata; [Ibnu Juraij] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa dia pernah mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang selalu menang memperjuangkan kebenaran sampai hari Kiamat." { HR. Muslim: 3547 }


Kaum Yahudi memang yakin benda-benda tersebut masih berada di bawah kompleks Masjid Al Aqsha. Sejak tahun 1099 mereka menggali pondasi Masjidil Aqsha dan hal itu terus dilakukan hingga hari ini(!), namun benda yang dicari tidak ada juga. Lebih sembilan abad menggali namun benda yang dicari tidak ada juga. Saya yakin jika alasan mereka untuk mencari benda-benda itu dusta belaka.

Mereka sesungguhnya ingin merubuhkan Masjidil Aqsha dan menggantinya dengan pembangunan kuil ketiga mereka di atas reruntuhan pondasi Masjidil Aqsha yang telah hancur. Sebab itu menjadi kewajiban, fardhu’ain bagi kaum Muslim seluruh dunia untuk melawan Zionis-Yahudi, termasuk melawan seluruh sekutunya seperti halnya kaum Neo-Liberal dan semua pendukungnya

Wallahu’alam bishawab.

lanjut Bagian 2



Kutipan dari Ceramah Alasan Yahudi Hancurkan Masjidil Aqsha – Ustdz. Abdull Somad

Senin, 03 Juli 2017

Yuk Puasa Syawal


*29 hari + 6 hari = 1 tahun*
Bingung??

Mari kita simak penjelasannya,
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan lalu ia lanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawwal, niscaya ia mendapat pahala seperti puasa 1 tahun penuh."
(HR. Muslim)

Dalam HR. An Nasa'i, Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- menguraikan:
"ALLAH menjadikan kebaikan menjadi 10 kali lipat, maka puasa 1 bulan (Ramadhan) bernilai 10 bulan dan puasa 6 hari setelah 'Iedul Fitri (di bulan Syawwal) menyempurnakannya menjadi 1 tahun."

Saudaraku,
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa *satu hari* di jalan ALLAH, niscaya ALLAH akan jauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 puluh tahun perjalanan."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika itu keutamaan puasa satu hari, maka silahkan bayangkan bagaimana pahala puasa selama satu tahun penuh??

Saudaraku...
Tahukah anda penjelasan banyak ulama (diantaranya ulama madzhab Syafi'i) tentang hal ini?

Ternyata pahala puasa 1 tahun penuh tersebut adalah *pahala puasa wajib.*
Maksudnya?

Ya, puasa 6 hari di bulan Syawwal merupakan *puasa sunnah*, namun *pahalanya senilai dengan puasa wajib, layaknya puasa Ramadhan.*
Masih ada banyak waktu... hanya 6 hari dari 29/30 hari...

Bisa di awal atau di pertengahan atau di akhir bulan Syawwal, bisa berturut-turut atau tidak.

Pahala puasa 1 tahun penuh itu sudah sangat dimudahkan, saudaraku...

Referensi:
I'anatut Thaalibiin 2/268, Tuhfatul Habiib 3/155, Tuhfatul Muhtaj 14/69, Fathul Wahhab 2/351, Mughnil Muhtaj 1/447, Nihayatul Muhtaj 3/208, Al Inshaf 3/344, Kasysyaaful Qina' 2/337 dan lain-lain.

Selasa, 27 Juni 2017

Salah Paham Tentang Masjidil Aqsa Yang Harus Segera Kamu Sadari

Bagi umat Islam nama Masjidil Aqsa tentu sudah tak asing lagi, masid ini menjadi tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga dikenal sebagai kiblat pertama umat Islam, namun setelah berjalan selama kurang lebih 17 bulan posisi Masjidil Al-Aqsa digantikan oleh Ka'bah di Mekah setelah Nabi Muhammad mendapatkan perintah dan wahyu saat melakukan hijrah dari Mekah menuju Madinah. Sejarah yang paling dikenal mengenai Masjidil Aqsa adalah tentang peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidl Aqsa, yang kemudian dilanjutkan ke Sidratul muntaha lapisan langit ketujuh pada tahun 620.

Masjidil Aqsa terletak di kota Yerusalem tepatnya di kompleks Al-Haram Asy-Syarif, Masjid ini menjadi bagian penting dari sejarah Yerusalem sejak dari masa ke masa hingga sekarang. Masjidil Aqsa bahkan pernah menjadi tempat pembuangan sampah pada masa kedudukan Romawi di Yerusalem. Banyak refensi mengenai sejarah kota Yerusalem, kota ini juga sering di sebut sebagai "tanah yang dijanjikan" oleh bangsa Yahudi Israel.


Artikel kali ini kami coba membahas kesalahpahaman umum mengenai Masjidil Aqsa. Coba kamu ketik kata "Masjidil Aqsa" pada mesin pencarian Google, maka gambar yang akan muncul pertama kali ialah masjid berkubah yang berwarna keemasan, namun gambar itu bukanlah Masjidil Aqsa, gambar tersebut adalah Masjid Al Sakhra yang lebih di kenal dengan sebutan Dome of the Rock. Masjidil Aqsa letaknya di sebelah selatan dari Masjid Al Sakhra dan jaraknya juga  tak jauh dari masjid ini.

masjid al sakhra
Mungkin bagi kamu yang tak terlalu serius menanggapinya hal ini adalah masalah yang sepele, namun coba kamu fikirkan lebih dalam, hal ini seperti sebuah "pembodohan" yang secara tak langsung kita rasakan. Sudah banyak orang yang salah paham atau keliru tentang Masjidil aqsa, dan kebayak orang juga mengira bahwa Masjid Al Sakhra berkubah emas itu adalah Masjidil Aqsa.
Ini adalah gambar Masjidil Aqsa yang sebenarnya.

masjidil aqsa
Kubah dari Masjidil Aqsa berwarna gelap dan terbuat dari logam campuran timah, dan bentuknya juga  berbeda jika dibandingkan dengan Al Sakhra. Menurut teori konspirasi, sebenarnya hal tersebut dilakukan untuk mengelabui umat Islam yang umumnya tak mengenal baik tentang Masjidil Aqsa, Masjid Al Sakhra dibuat lebih mencolok dan megah seolah dialah ikon dari sejarah Isalm di Yerusalem.

Dan pada 6 Februari 2007 Israel telah secara terang-terangan memulai proyek penghancuran Masjidil Aqsa, Israel sering mengeluarkan peraturan khusus terkait dengan Masjidil Aqsa dengan menutup akses menuju ke Masjidil Aqsa bagi umat muslim yang hendak beribadah di Yerusalem. "Indonesia mengecam keras tindakan Pemerintah Israel menutup akses ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan mendesak Israel agar segera membuka kembali Masjid Al-Aqsa," demikian pernyataan resmi Kemenlu, Jumat (31/10/2014).

Sumber: kitasatu.com

Kamis, 01 Juni 2017

Rabu, 24 Mei 2017

Kaum Sodom Bangkit Lagi Lewat LGBT (Bagian 2)

Lanjutan dari bagian 1

Bela Atas Nama HAM



Saat ini, perilaku LGBT terus dibela dan didukung atas nama HAM (Hak Asasi Manusia) oleh kaum liberalis. Mereka menyatakan, tolonglah berilah kebebasan kepada yang punya perilaku seks yang berbeda dengan kita-kita.
HAM lagi, HAM lagi alasannya.

Seandainya para pelaku Homo dan Lesbi itu mati berpenyakit (AIDS misalnya), lalu mereka termasuk di antara kaum muslimin, apa pendukung HAM dan kaum liberal mau ambil peduli?

Yang ada akibat dari perilaku LGBT:

1. Rambut rontok
2. Kulit bernanah
3. Lidah jadi kelu/ kaku
4. Tak mampu mengunyah
5. Buta/ katarak hebat
6. Infeksi penis/ anus/ vagina
7. Tak mampu duduk atau berdiri
8. Fatal error fungsi imun
9. Gangguan fungsi organ
10. Ditinggal seluruh teman
11. Dijauhi aktivis HAM
12. Menunggu mati

Atau kalau tidak, Allah bisa menurunkan siksaannya yang lebih pedih dengan segera. Coba kita bisa renungkan siksa yang menimpa kaum Luth yang disebutkan dalam ayat berikut ini,

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ بِالنُّذُرِ (33) إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آَلَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ (34) نِعْمَةً مِنْ عِنْدِنَا كَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ شَكَرَ (35) وَلَقَدْ أَنْذَرَهُمْ بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ (36) وَلَقَدْ رَاوَدُوهُ عَنْ ضَيْفِهِ فَطَمَسْنَا أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (37) وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُسْتَقِرٌّ (38) فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (39) وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآَنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (40)

“Kaum Luth-pun telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami.

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal. Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 33-40)

Siksaan tersebut bisa jadi menimpa orang beriman dan orang yang rusak sekaligus. 

Ingatlah,

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan keterangan mengenai ayat di atas. Ibnu ‘Abbas menyatakan, “Allah memerintahkan orang beriman untuk tidak mendiamkan kemungkaran begitu saja di tengah-tengah mereka karena azab tersebut bisa menimpa yang lainnya pula.”

Semoga Allah memberi taufik.

-------------------------------------------------------------------

Referensi:
Qishash Al-Anbiya’. Cetakan pertama, tahun 1422 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Dar Ibnu Hazm.

Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Cetakan pertama, tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.

sumber: rumasysho.com

@ Darush Sholihin, Panggang, 24 Rabi’uts Tsani 1437 H
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal

Kaum Sodom Bangkit Lagi Lewat LGBT

Dahulu hubungan seksual itu dengan lawan jenis. Itulah hubungan yang normal dan wajar. Bukan SSA (Same Sex Attraction) seperti yang dilakukan kaum homo dan lesbian saat ini. Bahkan saat ini perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender) terus didukung. Bahkan di Amerika hubungan mereka dilegalkan, nikahnya pun teranggap. Padahal sebenarnya perilaku LGBT sejatinya cuma kebangkitan dari perilaku kaum Sodom dahulu di masa Nabi Luth.



Nabi Luth dan Kaum Sodom

Perlu diketahui hubungan seksual sesama jenis barulah ada di masa Nabi Luth dan tidak ada sebelumnya. Luth sendiri adalah putera dari Haran bin Azar. 

Luth adalah putera dari saudara laki-laki dari Nabi Ibrahim -khalilullah (kekasih Allah)-. Artinya, Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Di samping sebagai keponakan, Luth juga banyak mengambil ilmu dari Ibrahim.

Nabi Luth beriman bersama Nabi Ibrahim dan berhijrah bersama Ibrahim ke Syam. Adapun Nabi Luth diutus pada kaum Sadum (Sodom) dan beberapa negeri yang ada di sekitarnya. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59 dan Qishash Al-Anbiya’, hlm. 131)

Nabi Luth Mendakwahi Perilaku LGBT

Misi Nabi Luth adalah mendakwahi kaumnya untuk mentauhidkan Allah. Beliau juga mengajarkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.

Yang beliau ingatkan keras pada kaumnya ketika itu mengenai perilaku mereka yang tidak pernah ditemukan pada masa-masa sebelumnya, yaitu suka sesama jenis.

Sebelumnya keturunan Nabi Adam tidak pernah punya ketertarikan pada hubungan seksual semacam itu. Barulah datang masa Nabi Luth, perilaku tidak normal semacam itu dilakukan oleh kaum Sodom. Oleh karena itu, di dalam ayat Al-Qur’an disebutkan,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ، إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 80-81)

‘Amr bin Dinar menyatakan tentang ayat di atas, maksudnya perzinaan antara sesama lelaki belum ada sebelumnya sampai diperbuat oleh kaum Luth. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)

LGBT itu Perilaku Seksual yang Aneh dan Tidak Normal

Al-Walid bin ‘Abdul Malik, Khalifah Al-Umawi pernah berkata, “Seandainya Allah tidak mengisahkan kisah Luth (dan kaumnya, pen.), tentu aku sendiri tak bisa berpikir bagaimana laki-laki bisa main di atas laki-laki (maksudnya: bagaimana mungkin laki-laki bisa berhubungan seks dengan sesamanya).” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)

Artinya, Al-Walid tidak bisa membayangkan kenapa bisa ada hubungan percintaan seperti itu. Karena memang hubungan cinta itu seperti itu terbilang aneh. Oleh karenanya, perbuatan kaum Luth disebut melampaui batas sebagaimana dalam ayat,

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 81)

Dalam ayat lain disebutkan,

أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ , وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ

“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy Syu’ara: 165-166)

Disebut melampaui batas karena mereka tidak menyukai wanita. Padahal wanita sudah diciptakan sebagai pasangan bagi pria. Itulah bentuk melampaui batas dan kejahilan mereka karena mereka telah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)

Para ulama pakar tafsir menyatakan, di masa Nabi Luth, laki-laki saat itu hanya suka dengan sesamanya. Begitu pula perempuan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 60)
Hal ini sama seperti yang terjadi pada komunitas LGBT yang saat ini ada.

Lanjut ke bagian Kaum Sodom Bangkit Lagi Lewat LGBT (Bagian 2)

Senin, 22 Mei 2017

8 Keutamaan Memberi Makan Buka Puasa


Ada beberapa keutamaan memberi makan buka puasa. Ini juga termasuk bagi yang membantu atau menjadi panitia buka puasa karena termasuk dalam orang yang menolong dalam kebaikan.

1. Memberi makan buka puasa akan mendapatkan pahala dari orang yang berpuasa

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

2. Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا. فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ 
وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Lihatlah bagaimana keutamaan Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu yang menggabungkan antara memberi makan dengan amalan lainnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya (kepada para sahabat), “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?” Abu Bakar berkata, “Saya.”

Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?” Maka Abu Bakar berkata, “Saya.”

Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?” Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.”

Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.” 
(HR. Muslim, no. 1028).

3. Menggabungkan shalat, puasa dan sedekah dapat mengantarkan pada ridha Allah.

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah karenanya menyatakan, “Puasa, shalat dan sedekah mengantarkan orang yang mengamalkannya pada Allah. Sebagian salaf sampai berkata, ‘Shalat mengantarkan seseorang pada separuh jalan. Puasa mengantarkannya pada pintu raja. Sedekah nantinya akan mengambilnya dan mengantarnya pada raja.’“
(Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 298)

4. Mendapat buah-buahan di surga dan ar-rahiq al-makhtum (minuman khamar yang nikmat di surga)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا مُسْلِمٍ كَسَا مُسْلِمًا ثَوْبًا عَلَى عُرْىٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ أَطْعَمَ مُسْلِمًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ سَقَى مُسْلِمًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ مِنَ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ

“Muslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga. Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Lalu muslim mana saja yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman Ar-Rahiq Al-Makhtum (khamr yang dilak).” (HR. Abu Daud, no. 1682; Tirmidzi, no. 2449. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa sanad hadits ini dha’if dikarenakan dalam sanadnya terdapat perawi yang dikenal mudallis[1] yaitu Abu Khalid Ad-Daalani. Hadits ini punya penguat yang juga dha’if sekali dalam riwayat Tirmidzi).

Hadits di atas adalah hadits dha’if namun punya makna yang benar, yaitu setiap orang yang beramal akan dibalas dengan semisalnya pada hari kiamat. Hadits di atas didukung makna shahihnya dalam ayat,

جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا

“Sebagai pembalasan dari Rabbmu dan pemberian yang cukup banyak.” (QS. An-Naba’: 36)

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman: 60)

Adapun ar-rahiq al-makhtum adalah khamr di surga atau minuman di surga. Ar-rahiq sendiri adalah khamar yang murni atau minuman yang masih asli, tidak mungkin dipalsukan. Adapun al-makhtum artinya dilak atau dikunci yang hanya bisa dibuka oleh pemiliknya. Menunjukkan bahwa minuman tersebut adalah minuman yang sangat spesial. Ada juga yang menyatakan bahwa minuman tersebut ditutup dengan minyak misk. Sungguh kenikmatan luar biasa. Pengertian ini disebutkan dalam kitab ‘Aun Al-Ma’bud, 5: 77. Pembahasan lainnya bisa dilihat dalam kitab Minhah Al-‘Allam karya Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan, 4: 474-475.



--------------------------------
Keutamaan lainnya adalah keutamaan dalam hal memberi sedekah
---------------------------
5. Sedekah akan menyelamatkan seseorang dari panasnya hari kiamat.

Sedekah akan menyelamatkan seseorang dari panasnya hari kiamat.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ امْرِئٍ فِى ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ

“Setiap orang akan berada di naungan amalan sedekahnya hingga ia mendapatkan keputusan di tengah-tengah manusia.”
(HR. Ahmad, 4: 147. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

6. Sedekah akan menambah (berkah) harta.

Terkadang Allah membuka pintu rizki dari harta yang disedekahkan. Sebagaimana terdapat dalam hadits,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588).

Maksud hadits di atas sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah:

1) Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan secara inderawi dan kebiasaan.

2) Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Syarh Shahih Muslim, 16: 128)

Berbagi Strawberry di Gaza (bang onim)

7. Sedekah akan meredam murka Allah

Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ

“Sedekah itu dapat memamkan murka Allah dan mencegah dari keadaan mati yang jelek.” 
(HR. Tirmidzi, no. 664. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)


8. Sedekah akan menghapus dosa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

“Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, no. 2616; Ibnu Majah, no. 3973.  Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

(Lihat bahasan Manfaat Sedekah dalam Syarh Al-Mumthi’ ‘ala Zaad Al-Mustaqni’ karya Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 6: 7-11)

Semoga semangat dalam memberi makanan berbuka pada bulan Ramadhan.

[1] Hadits mudallis adalah hadits yang di mana seorang perawi menyembunyikan aib dalam isnad (sanad) dan menampakkan seolah-olah itu bagus. Misalnya seorang perawi menyebut bahwa ia mendapatkan hadits dari seorang guru, padahal ia tidak mendengar langsung dan ia tidak menegaskan kalau ia tidak mendengar langsung. Lihat penjelasan dalam Taysir Musthalah Al-Hadits, hlm. 96-97.

Selesai disusun di Jumat pagi, 22 Syaban 1438 H @ DS Panggang, Gunungkidul
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber: rumasyho.com