Selasa, 29 Desember 2015

Doa untuk Sahabat


 
Zawwadakallahut taqwaa wa ghofaro dzanbak wa yassaro lakal khoiro Haitsumaa kunta!
(Semoga Allah membekalimu taqwa, mengampuni dosamu dan memudahkanmu pada kebaikan di mana saja)
 

Senin, 28 Desember 2015

TIPOGRAFI

 Hmm.. akan jadi hobi baru nih.. ^-^....






SUMBER : http://dynecreative.blogspot.co.id/2015/04/cara-membuat-tipografi-sederhana-pada.html

Jumat, 18 Desember 2015

Mengemis Kasih



Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta

Lalu terseretlah aku di lorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah

Semalam sudah sampai ke penghujungnya
Kisah seribu duka kuharap sudah berlalu

Tak ingin lagi ku ulangi kembali
Gerak dosa yang menghiris hati

Tuhan dosaku menggunung tinggi
Tapi rahmatMu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmatMu di bumi

Tuhan walau taubat sering ku pungkir
Namun pengampunanMu tak pernah bertepi

Bila selangkah ku datang padaMu
Seribu langkah Kau datang padaKu

Ya Allah…



"Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun dibumi, baik dengan kemahuan sendiri ataupun terpaksa..." (Ar-Rad, 15)

.:: 4 Perkara jika di pandang, peroleh pahala ::.


Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang ♥

Diterangkan dalam sebuah Hadis Rasulullah SAW. Hanya dengan memandang empat perkara ni pun kita sudah dapat pahala. Hanya dengan memandang empat perkara ni pun dikira ibadah. tahukah sahabat sahabiah apakah yang di maksudkan 4 perkara itu?

4 perkara itu ialah :

1. wajah ibubapa
2. Al-quran
3. Lautan
4. Ka'abah

Dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda: "Melihat pada tiga perkara adalah ibadah. Melihat wajah ibu bapa, melihat al-Quran dan melihat lautan." - (Riwayat Abu Nuaim) dan ditambah dengan "Melihat Ka'abah".
(Riwayat Abu Daud).

Mudahnya Allah memberikan ganjaran pahala kepada makhluknya. Tapi tidak semudah yang kita Fikirkan sebenarnya.

Kamis, 17 Desember 2015

Menilai Orang dari Lahiriyah, Lalu Hatinya?




Hukumilah atau nilailah seseorang dari lahiriyahnya. Karena kita tak bisa menelusuri dalam hatinya. Kita bisa menuduh orang tidak ikhlas atau riya’, karena seperti itu butuh penglihatan dalam hati. Menerawang hati seseorang sungguh amat sulit dilakukan.
Imam Nawawi rahimahullah membawakan bab dalam Riyadhus Sholihin, “Menjalankan hukum-hukum terhadap manusia menurut lahiriyahnya. Sedangkan keadaan hati mereka diserahkan kepada Allah Ta’ala.”

Di antara alasannya adalah dalil-dalil berikut.
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ
Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan” (QS. At Taubah: 5).
Juga hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّى دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Aku diperintah untuk memerang manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, serta mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan yang demikian, terpeliharalah dariku darah serta harta mereka, melainkan dengan hak Islam. Sedangkan perhitungan mereka diserahkan pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari no. 25 dan Muslim no. 21)

Dari Abu ‘Abdillah Thariq bin Asy-yam, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ

Barangsiapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada yang berhak disembah selain Allah) dan mengingkari setiap yang diibadahi selain Allah, maka harta serta darahnya haram. Sedangkan hisabnya adalah terserah kepada Allah.” (HR. Muslim no. 23)
Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus kami ke daerah Huraqah dari suku Juhainah, kemudian kami serang mereka secara tiba-tiba pada pagi hari di tempat air mereka. Saya dan seseorang dari kaum Anshar bertemu dengan seorang lelakui dari golongan mereka. Setelah kami dekat dengannya, ia lalu mengucapkan laa ilaha illallah. Orang dari sahabat Anshar menahan diri dari membunuhnya, sedangkan aku menusuknya dengan tombakku hingga membuatnya terbunuh.
Sesampainya di Madinah, peristiwa itu didengar oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau bertanya padaku,

« يَا أُسَامَةُ أَقَتَلْتَهُ بَعْدَ مَا قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ » قُلْتُ كَانَ مُتَعَوِّذًا . فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّى لَمْ أَكُنْ أَسْلَمْتُ قَبْلَ ذَلِكَ الْيَوْمِ
“Hai Usamah, apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan laa ilaha illallah?” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, sebenarnya orang itu hanya ingin mencari perlindungan diri saja, sedangkan hatinya tidak meyakini hal itu.” Beliau bersabda lagi, “Apakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan laa ilaha illallah?” Ucapan itu terus menerus diulang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga saya mengharapkan bahwa saya belum masuk Islam sebelum hari itu.” (HR. Bukhari no. 4269 dan Muslim no. 96)
Dalam riwayat Muslim disebutkan, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« أَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَقَتَلْتَهُ ». قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا قَالَهَا خَوْفًا مِنَ السِّلاَحِ. قَالَ « أَفَلاَ شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا أَمْ لاَ ». فَمَازَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَىَّ حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّى أَسْلَمْتُ يَوْمَئِذٍ
“Bukankah ia telah mengucapkan laa ilaha illallah, mengapa engkau membunuhnya?” Saya menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu semata-mata karena takut dari senjata.” Beliau bersabda, “Mengapa engkau tidak belah saja hatinya hingga engkau dapat mengetahui, apakah ia mengucapkannya karena takut saja atau tidak?” Beliau mengulang-ngulang ucapan tersebut hingga aku berharap seandainya aku masuk Islam hari itu saja.”

Ketika menyebutkan hadits di atas, Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud dari kalimat “Mengapa engkau tidak belah saja hatinya hingga engkau dapat mengetahui, apakah ia mengucapkannya karena takut saja atau tidak?” adalah kita hanya dibebani dengan menyikapi seseorang dari lahiriyahnya dan sesuatu yang keluar dari lisannya. Sedangkan hati, itu bukan urusan kita. Kita tidak punya kemampuan menilai isi hati. Cukup nilailah seseorang dari lisannya saja (lahiriyah saja). Jangan tuntut lainnya. Lihat Syarh Shahih Muslim, 2: 90-91.

Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Selamat Natal, Selamat Atas Kelahiran Anak Tuhan

Orang yang mengucapkan selamat natal pada rekan kerjanya sama saja mengucapkan selamat atas kelahiran anak Tuhan. Kenapa bisa seperti itu?
Baca yah tulisan berikut dengan perenungan hati yang mendalam. Moga Allah beri hidayah.

Trinitas itu Keyakinan Kufur

 

Natal adalah sebuah perayaan untuk memperingati kelahiran anak Tuhan menurut kalangan Nashrani. Konsep Trinitas yang dianut oleh kalangan Nashrani memposisikan Isa bin Maryam sebagai bapak, putera dan roh kudus.
Padahal yang meyakini trinitas seperti ini kafir. Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ ُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (72) لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (73) أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (74) مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآَيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
 (75


Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).” (QS. Al Maidah: 72-75).

Perkataan Kufur Jika Mengatakan Tuhan Punya Anak

 

Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92)
Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Ayat di atas menunjukkan jeleknya orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu memiliki anak. Ini adalah sanggahan yang telak bagi yang mengklaim demikian, seperti Nashrani yang mengklaim Al Masih itu putera Allah, Yahudi yang mengatakan Uzair anak Allah, dan orang musyrik yang menyatakan malaikat itu anak perempuan Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 501)

 

Natal itu Memperingati Kelahiran Anak Tuhan


Jika natal itu memperingati kelahiran Yesus, berarti Natal itu memperingati kelahiran anak Tuhan. Itu berarti seorang muslim yang mengucapkan selamat natal pada teman atau rekan kerjanya sama saja mengucapkan, “Selamat atas kelahiran anak Tuhan.” Lantas pantaskah seorang muslim bersikap seperti itu?
Jelas tidak. Seorang muslim benar-benar menjauhi mengucapkan selamat seperti itu. Apalagi itu mengandung kekufuran. Kita pun tahu maksud kata selamat, yaitu mendoakan diselamatkan dari berbagai kejelekan. Apa itu pantas diucapkan pada orang yang melakukan kekufuran?
Lihat, suri tauladan dan panutan kita saja tidak mau mendahulukan mengucapkan salam pada Yahudi dan Nashrani, cuma beliau mau membalas saja jika mereka mengucapkan salam dengan jawaban ‘wa’alaikum’.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ

Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167). Mengucapkan selamat natal itu sama halnya dengan mengucapkan salam. Karena salam itu berarti mendoakan selamat. Hadits ini sudah secara jelas melarang mengucapkan selamat natal pada Nashrani.
Kalau kita masih memiliki hati yang salim dan iman yang benar, tentu tidak akan mengucapkan kata-kata yang dapat mengundang murka Allah, yang dapat membuat bumi terbelah, langit pecah dan gunung-gunung runtuh.
Mudah-mudahan setiap muslim yang masih mengucapkan selamat Natal bisa merenungkan tulisan. Ini hanyalah sekedar nasehat dari sesama saudara seiman, tetap hidayah adalah kuasa Al Haadi, Yang Maha Memberi Petunjuk, yaitu Allah Ta’ala.

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ
فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui yang ghaib dan nampak, sesungguhnya engkau yang menghukumi di antara hamba-Mu ketika mereka berselisih. Tunjukilah aku kepada kebenaran dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkaulah yang memberi petunjuk pada siapa saja yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.”


Bertamu untuk Mengucapkan Selamat Natal

Bolehkah bertamu pada non muslim untuk mengucapkan selamat natal? Kebiasaan seperti ini masih dilakukan di sebagian tempat apalagi yang berada di tempat yang mayoritas tetangganya adalah Nashrani. Hal ini pun kita temukan pada sebagian pegawai ketika mengucapkan selamat natal pada atasannya yang non muslim.

Bertamu dan Bertandang

Bertamu dan bertandang adalah suatu hal yang baik. Yang kita kunjungi tentu saja orang-orang yang baik. Dalam sebuah ayat dalam Al Quran disebutkan,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya” (QS. Al Kahfi: 28). Ayat ini dibawakan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab yang beliau susun, yaitu kitab Riyadhus Sholihin. Beliau membawakan ayat ini pada bab mengenai perintah berkunjung pada orang-orang yang baik.
Tentang ayat di atas, Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Ayat tersebut berisi perintah untuk bersahabat dengan orang-orang yang baik, bersungguh-sungguh mencari teman-teman yang baik. Hendaklah banyak bergaul dengan orang yang baik walau mereka miskin karena banyak faedah yang tak terhitung kala berinteraksi dengan mereka.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 475).
Dalam hadits, kita juga diperintahkan untuk mencari teman-teman yang baik. Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِىٌّ
Janganlah bersahabat kecuali dengan orang beriman. Janganlah yang memakan makananmu melainkan orang bertakwa.” (HR. Abu Daud no. 4832 dan Tirmidzi no. 2395. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih). Al ‘Azhim Abadi menyatakan hadits yang dimaksud adalah dilarang bersahabat dengan orang kafir dan munafik karena berteman dengan mereka hanyalah membahayakan agama seseorang. (‘Aunul Ma’bud, 13: 115)

Bertamu untuk Mengucapkan Selamat Natal

Kalau bertamu dengan tujuan untuk mengucapkan selamat natal, nah inilah yang bermasalah. Karena kala itu termasuk menyatakan dukungan pada non muslim. Jika ada yang melihat ada orang yang berzina lantas kita bertandang ke tempatnya untuk mengucapkan selamat, seperti itu tidak boleh. Apalagi jika ucapan selamat ini berkaitan dengan ritual kekufuran agama lain. Dan kita tahu bahwa ucapan selamat natal sama saja dengan menyatakan selamat kalau Allah memiliki anak. Padahal jika meyakini Allah itu memiliki anak, itu jelas kekufuran. Kalau mengucapkan selamat natal saja tanpa keyakinan seperti itu, maka tetap haram. Lihat bahasan: Selamat Natal, Selamat Atas Kelahiran Anak Tuhan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin pernah ditanya, “Apakah diperbolehkan pergi ke tempat pastur (pendeta), lalu kita mengucapkan selamat Natal dengan tujuan untuk menjaga hubungan atau melakukan kunjungan?”
Beliau rahimahullah menjawab,
Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir, lalu kedatangannya ke sana ingin mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakukan dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam) padanya. Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ
Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashrani dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167)
Adapun dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkunjung ke tempat orang Yahudi yang sedang sakit ketika itu, ini dilakukan karena dulu ketika kecil, Yahudi tersebut pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Yahudi tersebut sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan maksud untuk menawarkannya masuk Islam. Akhirnya, Yahudi tersebut pun masuk Islam.
Bagaimana mungkin perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengunjungi seorang Yahudi untuk mengajaknya masuk Islam, kita samakan dengan orang yang bertandang ke non muslim untuk menyampaikan selamat hari raya untuk menjaga hubungan?! Tidaklah mungkin kita samakan seperti ini kecuali hal ini dilakukan oleh orang yang jahil dan hanya mengikuti hawa nafsu. (Fatwa Ulama: Seputar Merayakan Natal)

Toleransi yang Benar, Biarkan Mereka Berhari Raya

Intinya, di antara kaum muslimin lebih-lebih yang hidup di lingkungan non muslim sampai hati mengucapkan selamat natal. Dan ini diyakini sebagai bentuk toleransi. Padahal toleransi dalam Islam adalah membiarkan non muslim merayakan perayaan mereka, tanpa kita ikut campur dan tanpa kita memberi ucapan selamat. Ingat prinsip yang diajarkan pada kita,

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (QS. Al Kafirun: 6).
Tugas kita adalah menjauh dari perayaan non muslim, bukan turut serta. Umar berkata,

اجتنبوا أعداء الله في أعيادهم
“Jauhilah musuh-musuh Allah di perayaan mereka.” Demikian apa yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Ahkam Ahli Dzimmah, 1: 723-724.
Tak takutkah kita pada murka Allah?
Beda halnya jika yang dikunjungi adalah kekasih Allah dari kalangan orang beriman. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَادَ مَرِيضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِى اللَّهِ نَادَاهُ مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً
Barangsiapa yang menengok orang sakit atau mengunjungi saudarnya karena Allah, maka ada dua malaikat yang menyeru dan mendoakan, “Engkau sudah baik dan baik pula perjalananmu, maka sudah disiapkan tempatmu di surga.” (HR. Tirmidzi no. 2008. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut hasan ghorib).
Semoga Allah memberi hidayah.


Kapan Natal Sudah Dibicarakan dalam Al Quran

Al Quran ternyata sudah membicarakan kapan Nabi Isa ‘alaihis salam lahir, yaitu kapan Natal. Itu terjadi pada musim panas, bukan pada musim winter seperti diklaim pada bulan Desember ini.
Bila kita telurusuri dalam Al Quran, hari kelahiran Isa bukan pada musim winter (musim dingin) seperti di klaim pada bulan Desember. Simak ayat berikut,

فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا (22) فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23) فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24) وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25)

Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.” Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS. Maryam: 22-25).
Sebagaimana kata Syaikh As Sa’di, “ruthoban janiyya” yang dimaksud adalah kurma yang punya sifat
,
طَرِيًّا لَذِيْذًا نَافِعًا

“Segar, lezat dan banyak manfaat.” Syaikh Abu Bakr Al Jazairi juga menyatakan semisal itu yaitu kurma yang sudah baik dan layak dipanen. Berarti dari penjelasan dua ulama tersebut kurma yang segar di sini berarti kurma yang matang.
Kurma adalah buah khas negeri gurun. Yang pernah tinggal di Arab pasti tahu bahwa buah ini barulah matang ketika musim panas (sekitar Juni – Oktober) saat suhu di atas 45 derajat celcius. Walau sangat panas dan menyiksa, saat itulah yang dinantikan para petani untuk memanen kurma. Jika demikian hari kelahiran Isa apakah pas di bulan Desember? Di bulan Desember, malah daerah jazirah mengalami musim dingin yang sangat, bukan panas seperti saat pohon kurma berbuah.
Dari Al Quran saja dapat dibuktikan bahwa 25 Desember bukanlah hari Natal (hari kelahiran Isa).
Pelajaran berharga dari Syaikh Abu Bakr Al Jazairi dalam kitab tafsirnya Aysarut Tafasir, di mana beliau mengatakan, “Dalam ayat di atas terdapat pelajaran bahwa kita dituntut melakukan usaha. Ketika itu Allah telah menetapkan adanya pohon yang berbuah yang disediakan untuk Maryam, yang tentu mendatangkan pohon semacam itu di luar kemampuan Maryam. Kemudian Maryam diperintahkan untuk menggerakkan pohon kurma saat ia merasakan sakit ketika melahirkan. Ia menggoyangkan tersebut untuk membuat kurma (ruthob) yang sudah matang tersebut jatuh. Untuk menggerakkan tersebutlah yang masih dalam taraf kemampuan Maryam.”
Hanya Allah yang memberi taufik.


Selasa, 15 Desember 2015

Berdiri yang pertama memudahkan berdiri yang kedua

Berdiri yang pertama memudahkan berdiri yang kedua.

Apa itu?

Ibnul Qayyim katakan sebagai berikut.
Ada dua keadaan kita berdiri menghadap Allah:
  • berdiri menghadap Allah dalam shalat
  • berdiri menghadap Allah di hari kiamat
Siapa yg berdiri untuk keadaan pertama -yaitu shalat-, maka akan dimudahkan baginya menghadap keadaan mawqif (berdiri) pada hari kiamat.

 
وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا

Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.

إِنَّ هَٰؤُلَاءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا


Sesungguhnya mereka menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat).
~QS. Al-Insan atau Ad-Dahr: 26-27~

[Fawaid Al-Fawaid, disusun sesuai bab oleh Syaikh Ali Hasan Al-Halabi, hlm. 398, Penerbit Dar Ibnul Jauzi]

# Sungguh kita banyak lalai dari berdiri yang pertama. Kalau kita kerjakan pun, kadang separuh hati, tak khusyu’, penuh kekurangan.

Ya Allah, jadikanlah kami hamba yang taat shalat, agar dimudahkan pada mawqif hari kiamat.


Surat Untuk Sahabat



مَنْ أَصْلَحَ سَرِيرَتَهُ أَصْلَحَ اللَّهُ عَلَانِيَتَهُ

Barangsiapa yang memperbaiki amalan batinnya, Allah pun akan memperbaiki amalan lahiriyahnya.

وَمَنْ أَصْلَحَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ أَصْلَحَ اللَّهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ

Barangsiapa yang memperbaiki hubungan antara dirinya dengan Allah, Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia.

وَمَنْ عَمِلَ لِآخِرَتِهِ كَفَاهُ اللَّهُ أَمْرَ دُنْيَاهُ

Barangsiapa yang beramal demi tujuan akhirat, Allah akan mencukupkan urusan dunianya.

Rabu, 18 November 2015

I will

I will go to there....

I will..insyaa allah..


Mekkah...
-------------------------------------------------------------------




Madinah...
---------------------------------------------------------------------------





Masjidil Aqsa...
---------------------------------------------------------------------------------------

 



Waikato, Selandia Baru....





Waikato, Selandia Baru....
--------------------------------------------------------------







Hitachi Seaside Park, Jepang..

20 Fakta AjaibTubuh Manusia


1. Setiap jam satu miliar sel di daam tubuh harus diganti.
2. Mata manusia bisa membedakan 500 warna abu-abu.
3. Tulang paha manusia lebih kuat dari beton.
4. Hati manusia mampu menciptakan tekanan yang cukup untuk menyemprotkan   darah sejauh 30 kaki (9 m).
5. Mata kita selalu berukuran sama sejak lahir, tapi hidung dan telinga kita tidak pernah berhenti tumbuh.
6. Batuk rata-rata yang keluar dari mulut kita berkecepatan 60 mil (96,5 km) per jam.
7. Janggut adalah bulu yang tumbuhnya paling cepat pada manusia. Jika pria rata-rata tidak pernah memangkas janggutnya, makan hal ini akan membuatnya tumbuh hingga hampir 30 kaki dalam hidup.
8. Mata bayi tidak menghasilkan air mata sampai si bayi berumur sekitar enam atau delapan minggu.
9. Setiap orang memiliki bentuk lidah yang berbeda.
10. Bersin dapat melampaui kecepatan 100 m/jam.
11. Sel-sel mati dalam tubuh kita akhirnya dibawa ke ginjal untuk eksresi.
12. Senyum adalah ekspresi wajah yang paling sering digunakan. Senyum dapat dilakukan di mana saja dari 5 hingga 53 pasang otot wajah.
13. Satu dari 20 orang memiliki tulang rusuk lebih.
14. Orang-orang dengan kulit gelap tidak akan mengkerut secepat orang dengan kulit terang.
15. Darah manusia melalui perjalanan 60.000 (96.540 km) per hari pada perjalanan melalui tubuh.
16. 85% dari populasi dapat menekuk lidah mereka ke dalam sebuah tabung.
17. Dibutuhkan tujuh detik untuk makanan untuk pergi dari mulut ke lambung melalui kerongkongan.
18. Hati wanita berdetak lebih cepat daripada laki-laki.19. Dalams atu hari, jantung kita berdenyut 100.000 kalo.
20. Rambut terbuat dari bahan yang sama seperti kuku.

All Time Confrontation


P
ernahkah merasa berat ketika ingin menuju sebuah majelis ilmu? Entah itu merasa sibuk tiada waktu, tidak pede menjadi orang baik, atau tak ada dana untuk menuju kesana? Namun disisi yang lain merasa sangat butuh karena mungkin memang tuntutan profesi, memang takut kepada Allah, ingin menjadi baik dsb.
Ya memang itulah hawa nafsu dan hati nurani terus berperang dalam diri. Ketika kita bisa memenangkan opsi hati nurani maka beruntunglah kita. Namun ketika hawa nafsu yang kita menangkan maka seandainya itu adalah bentuk menghadiri sebuah majelis ilmu, maka setan akan meletakkan berbagai macam halangan untuk pertemuan berikutnya.
Dengan halangan yang sekecil-kecilnya, pada tingkatan yang parah, bahkan pada akhirnya tanpa halangan pun kita enggan hadir, karena yang terjadi sudah sampai kepada penolakan hadir.
Ya itulah “All Time Confrontation” (tempat Pertempuran yang kontinyu) Karena setiap manusia telah di berikan dua potensi fujur dan taqwa.
“Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya”(As Syams 7-8).
Dan sebenarnya fujur itu menuju hawa nafsu sedangkan taqwa itulah hati nurani yang sebenarnya. Oleh karenanya setiap kefujuran akan membawa keburukan sedangkan ketakwaan akan membawa kebaikan.
Allah telah memberikan pertanda itu semua dalam firmanNya dalam surat Al Balad (90:10) ”Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebaikan dan kejahatan)” “Dan Aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali(nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang”(QS Yusuf:53)
Dan kita tahu bahwa keberuntungan hanya berpihak pada kebaikan serta sebaliknya merugi merupakan hasil dari perbuatan yang buruk. Allah sendiri berfirman dalam Al Qur an surat As Syams (91:9-10) “sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”.
Karena pertempuran itulah kita harus mensucikan jiwa, sehingga kita dapat membaca peta yang diberikan Allah yaitu Al Qur an

Sepuluh Nasihat Menuju Ketentraman Hati

1. Jaga Lidahmu.
“Hati itu adalah tempat rahasia dan bibir itu kuncinya sementara lidah adalah anak kuncinya. Oleh itu hendaklah setiap orang menjaga anak kunci rahasianya”.
2. Kebaikan Ilmu
“Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu, tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab, tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal dan tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut”.
3. Bandingan Akal Dan Harta.
“Akal itu menteri yang menasihat dan harta itu seorang tamu yang akan berangkat”
4. Bandingan Perkataan.
“Perkataan itu seperti obat jika engkau gunakan sedikit daripadanya akan memberi faedah, tetapi jika digunakan terlalu banyak akan membahayakan”
5. Siarkan Kebaikan Orang.
“Apabila engkau berbuat kebaikan sembunyikan, dan apabila orang membuat kebaikan kepadamu hendaklah engkau sebarkan”
6. Dunia.
“Dunia itu awalnya payah, akhirnya binasa, halalnya dihisab dan haramnya diazab”
7. Bala’ Terhebat.
“Manusia yang mendapat sehebat-hebat bala’ dan paling banyak kesusahan ialah orang yang mempunyai lidah yang terlepas dan hati yang tertutup yaitu dia tidak dapat diam dan tidak pandai memper-elok-kan kata-katanya”
8. Bergaulah Dengan Baik.
“Bergaulah sesama manusia dengan satu pergaulan yang jika kamu tiada, mereka akan rindu kepada kamu dan jika kamu mati mereka akan menangisimu”
9. Nasib Si Pemarah Dan Putus Asa.
“Tidak akan engkau dapati orang yang pemarah itu senang, tidak yang berakal itu tamak, tidak yang pemurah itu dengki dan tidak yang berputus asa itu kaya”
10. Sabar.
“Kesabaran itu ada dua yaitu sabar menahan sesuatu yang engkau benci dan sabar melepaskan sesuatu yang engkau suka. Dan yang kedua itu lebih berat atas nafsu”

Hasbunallah wa ni’mal wakiil



Alhamdulillah, wash sholaatu was salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi.
Hasbunallah wa ni’mal wakiil........
Hasbunallah wa ni’mal wakiil........
Hasbunallah wa ni’mal wakiil........
Kalimat ini termasuk dzikir sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Dzikir ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah pada Allah dan menjadikan-Nya sebagai tempat bersandar.
Allah Ta’ala menceritakan mengenai Rasul dan sahabatnya dalam firman-Nya,
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. ” (QS. Ali ‘Imron: 173)
Kata sahabat Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi ‘Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau ingin dilempar di api. Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut dalam ayat,
“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR. Bukhari no. 4563)
 Renungkanlah Maknanya!
Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir berkata bahwa maksud “hasbunallah” ialah Allah-lah yang mencukupi segala urusan mereka. Sedangkan “al wakiil“, kata Al Faro’ berarti orang yang mencukupi. Demikian pula kata Ibnul Qosim. Sedangkan Ibnu Qutaibah berkata bahwa makna “al wakiil” adalah yang bertanggung jawab (yang menjamin). Al Khottobi berkata bahwa “al wakiil” adalah yang bertanggung jawab memberi rizki dan berbagai maslahat bagi hamba.
Dalam tafsir Al Jalalain disebutkan makna dzikir di atas ialah Allah-lah yang mencukupi urusan mereka dan Allah-lah sebaik-baik tempat bersandar dalam segala urusan.
Syaikh As Sa’di dalam kitab tafsirnya memaparkan, “Maksud ‘hasbunallah‘ adalah Allah-lah yang mencukupi urusan mereka dan ‘ni’mal wakiil’ adalah Allah-lah sebaik-baik tempat bersandar segala urusan hamba dan yang mendatangkan maslahat.”
Syaikh Al Imam Al ‘Arif rahimahullah berkata bahwa dalam hadits di atas adalah isyarat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada para sahabatnya agar mereka rujuk (kembali) pada Allah Ta’ala, bersandar pada-Nya, sadar bahwa tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari-Nya. … Kalimat “hasbunallah” adalah tanda bahwa hamba benar-benar butuh pada Allah dan itu sudah amat pasti. Lalu tidak ada keselamatan kecuali dari dan dengan pertolongan Allah. Tidak ada tempat berlari kecuali pada Allah. Allah Ta’ala berfirman,
“Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. ” (QS. Adz Dzariyat: 50) (Bahrul Fawaid karya Al Kalabadzi)
 Allah-lah Yang Mencukupi
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 3). Al Qurtubhi rahimahullah menjelaskan pula tentang surat Ath Tholaq ayat 3 dengan mengatakan, “Barangsiapa yang menyandarkan dirinya pada Allah, maka Allah akan beri kecukupan pada urusannya.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa menyandarkan diri pada sesuatu, maka hatinya akan dipasrahkan padanya” (HR. Tirmidzi no. 2072, hadits ini hasan kata Syaikh Al Albani). Artinya di sini, barangsiapa yang menjadikan makhluk sebagai sandaran hatinya, maka Allah akan membuat makhluk tersebut jadi sandarannya. Maksudnya, urusannya akan sulit dijalani. Hati seharusnya bergantung pada Allah, bukan pada makhluk. Jika Allah menjadi sandaran hati, tentu urusan akan semakin mudah.
 Ya Allah … Engkau-lah yang mencukupi segala urusan kami, tahu manakah yang maslahat dan yang mengatur segala rizki kami.
Hasbunallah wa ni’mal wakiil.......
Hasbunallah wa ni’mal wakiil.......
Hasbunallah wa ni’mal wakiil.......
 Wallahu waliyyut taufiq was sadaad. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam

MIND MAP



Hai.. Teman-teman...

Apa Kabar?

Kalian tau gag..Apa itu "Mind Map"?

"Mind Map"= "Peta Pikiran"
Lebih jelasnya rencana yang ada dipikiran kita, dan lebih jelasnya bisa dikatakan "Mind Map" adalah.. Peta Hidup.
Hayoo.. Setelah kita menjalani kehidupan, pastilah kita mempunyai plan untuk ke depannya.
Orang Sukses itu mempunyai "Mimpi" karena dengan mimpi kita dapat menaklukan dunia.
Teman-teman.. Tahap-tahap Rencana "Mind Map" itu adalah :
1. Mimpi
    Kembali dalam pembahasan awal, milikilah mimpi karena dengan Mimpi kita dapat menaklukan dunia.
2. Membuat Rencana
    Membuat plan, apa yang ingin kita tekuni
3. Menuliskan Plan
    Membuat plan pada lembaran kertas, diutamakan pada setiap jejak umur kalian, harus mempunyai target   rencana. Tau tidak? dengan menulis semakin merealisasikan apa yang kita impikan.
4. Membuat 1000 keinginan
    Agar pada saat menuliskan plan, kita tidak merasa bingung. Buatlah keinginan yang ingin kalian raih dan setiap keinginan yang telah tercapai, cek list lah dan tersenyumlah.

5. Buatlah Komitmen
    Jangan lupa lho.. Kita harus berkomitmen agar kita tidak berhenti di jalan. Komitmen mengikat kita untuk tidak berputus asa, jika kita merasa lelah dalam mengejar mimpi kita.

6. Hiaslah dan Berbangglah
   Karena kalian sudah membuat mimpi-mimpi kalian. Jangan lupa hias dan pajanglah mimpi kalian di dinding kamar mu. Bagi kalian yang suka meluis, buatlah hiasan-hiasan kecil dan gambar-gambar lucu di "Mind Map" kalian.
Ini Contoh "Mind Map" sederhana ku.
 "Mind Map" ini diperoleh dari "LP3I Cepat dan Tepat Kerja" saat PSPL Pusat di Kampus LP3I Kramat
dan rasa bangga diperoleh dari Bapak. Kampus LP3I kita Bapak Syahrial Yusuf  ( Pelopor LP3I Indonesia)
Ilmu yang bermanfa'at begitu besar apabila dapat dibagikan kepada orang lain dan lebih bermanfa'at lagi saat kita merealisasikan dan berhasil melaksanakannya.

Senin, 27 Juli 2015

Mendaki Bersama Mu

Yaa Rabb..

Ku ingin suatu saat nanti bisa pergi bersamanya untuk menikmati indahNya alamMu..

Untuk Calon Imamku

"Untukmu calon imamku..

Kutulis kisah ini di malam-malamku yang panjang

Bagai goresan getar hati dalam rindu yang tertahan

          Untukmu seseorang yang akan menemaniku di masa depan

          Kamu..Siapa kamu?Siapa namamu?Dimana kamu berada?

         Aku menantimu bersama semua pengabdianku yang tertunda,

        Bersama segenap cinta yang tak akan sempurna bila engkau tak kunjung hadir di hadapanku

Untukmu calon imamku yang aku tidak dimana engkau berada

Suatu saat bila engkau datang, tolong cintai aku karena Allah

Bimbinglah aku, jadilah imam dalam sholatku,

Izinkan bakti dan taatku menyatu bersama senyum di wajah teduhmu

Izinkan cinta dan rinduku terpatri kuat di dalam hati dan pikiranmu

        Untukmu calon imamku yang entah sedang apa

       Ketahuilah aku ini adalah orang asing untukmu

      Nanti terangkanlah apa-apa yang tidak ku mengerti darimu

     Terangkanlah apa-apa yang tidak engkau sukai
     agar aku bisa mengenalmu secara utuh

Untukmu calon imamku yang sedang memantaskan dirinya di hadapan Allah

Ketahuilah bahwa aku pun di sini selalu menantimu dalam taat

Menanti untuk menjadi belahan jiwamu, menanti untuk menjadi penyejuk hatimu"

  Kau yang tertulis di Lauh Mahfuz

  Kau adalah rahasia terbesarku

  Kehadiranmu menyempurnakan hidupku

        Kau yang ku sebut di dalam doaku

        Kau yang menjadi imam di hidupku

        Kehadiranmu menyempurnakan imanku

  Ku menungggu dalam sabarku

  Ku ikhlaskan semua harapanku

  Bersamamu di masa depanku

        Membangun cinta Membangun surga

        Menggapai Ridho Nya

Dan aku menanti menjadi bidadari untukmu

sampai bertemu di suatu masa

Calon Imamku

Selasa, 10 Februari 2015

Kutinggalkan dia karna DIA


Dengan nama Allah…
sebaik-baik Pemberi Ganjaran.



Namamu kah yang tertulis di lauful mahfuz sana?
Engkau kah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimu kah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?

Aduhai.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!

Kau takkan pernah dapat memberi jawaban,
Karena jawabannya bukan di tanganmu,
Tetapi di tangan-Nya.
Di tangan Tuhan kita; Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.

Gelisahku memikirkan dirimu,
Dan ketakutanku memikirkan Robbku,
Aduhai,
Maafkan aku,
Ketakutanku pada Robbku melebihi kegelisahanku memikirkanmu.
Jemput diriku apabila waktunya tiba,

Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama si Dia,
Akan kucipta cinta bersama Dia,
Sebelum kucipta cinta antara kita.

Jadilah dirimu kumbang yang hebat,
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar,
Untuk itu, Aku tinggalkan dirimu pada-Nya

Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Robbku dan Robbmu,
Tidak ada suatu binatang melata melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya,
Sesungguhnya Robbku di atas jalan yang lurus.
Usah bersedih atas perpisahan sementara ini,



Jika benar aku tercipta untukmu,
Tiada apa yang dapat menghalangnya,
Sebelum saat itu tiba,
Berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan,
Mohonlah padanya dengan penuh mengharap.
Yakinlah pada janji Allah!

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” [Surah An Nur: 26]



Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu,
Bilamana kita tinggalkan semua ini kerana Allah semata,

Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu,
Daripada yang sekarang (permulaan),

“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
Lalu (hati) kamu menjadi puas.”
[Surah Ad dhuha: 4 & 5]

Beruntunglah kamu!
Tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu!
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini.

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[Surah As Syams: 8-10]

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
“Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:

“Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”
[Surah Fussilat: 30]

Dan ketika kamu merasa lemah,
Mohonlah kekuatan dari-Nya,
Allah itu dekat,
Yakin pasti.
Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah,

“Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Surah Fussilat: 36]

Kamu dan aku adalah intan terpilih,
Berdoalah aku kuat dan tabah untuk menjaga kilauanku,
Berdoalah tiada sang kumbang durjana merosakkannya sebelum yang halal tiba,
Aku juga sentiasa mendoakanmu agar dalam peliharanya,
Sentiasa.