Rabu, 08 Agustus 2012

Lima Organ Yang Perlu diwaspadai

Selama Ramadan, tak hanya emosi dan kebeningan hati yang diuji. Fisik Anda pun diuji dengan tidak mengudap atau minum selama 14 jam.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Selama Ramadan, tak hanya emosi dan kebeningan hati yang diuji. Fisik Anda pun diuji dengan tidak mengudap atau minum selama 14 jam.

Stamina prima dibutuhkan. Stamina bersumber dari pola makan dan kebiasaan. Tapi itu saja tidak cukup. Anda disarankan mempelajari organ-organ tubuh yang berpotensi menjadi pintu gerbang kuman atau bakteri.

Hal ini terungkap dalam diskusi “Berita Sehat Lifebuoy”. Salah satu narasumber, dr T Bahdar Johan, SpPD menjabarkan lima organ tubuh yang sering menjadi pintu masuk penyakit. Ada baiknya mulai membersihkan lebih serius organ-organ pemberian Tuhan ini lalu menularkan kebiasaan bersih kepada anak-anak. Bukankah menjaga kebersihan itu sebagian dari iman?

Saluran Pernapasan

Disebut organ paling terbuka karena dua lubang hidung ibarat jendela, tempat sirkulasi udara yang terhirup. Kuman atau bakteri sering menyusup lewat saluran pernapasan. Mengapa kita tidak sakit padahal kuman bertamu setiap jam? Karena kita punya daya tahan dan mekanisme yang otomatis bisa mengeluarkan kuman tanpa harus sakit dulu. “Misalnya, batuk atau bersin. Dalam sistem pertahanan fisik, keduanya merupakan pertahanan terdepan terhadap serangan infeksi,” ungkap Bahdar.

Saluran Pencernaan

Kuman atau bakteri masuk ke saluran pencernaan lewat aktivitas makan. Menurut Bahdar, ada beberapa faktor yang menyebabkan saluran ini menjadi pintu gerbang penyakit. Pertama, kebersihan tangan. Kalaupun tangan bersih, makanan yang tercemar bisa membuat kita sakit. Atau melalui hewan perantara seperti lalat dan kecoak.

Agar ini tidak terjadi, Bahdar memberi solusi klasik: cuci tangan dengan cara yang benar. Yakni, membasuh tangan dengan air bersih yang mengalir, menggunakan sabun dan menggosok tangan hingga berbusa secara merata di telapak tangan, menggosok juga sela-sela jari, satu per satu. “Bagian lain yang kerap luput, punggung tangan. Gosok punggung tangan secara merata lalu bersihkan sela-sela kuku satu per satu. Terakhir, bilas tangan dengan air bersih mengalir lalu keringkan dengan handuk bersih atau tisu,” terangnya.

Kulit

Hewan-hewan tertentu bisa menembus tubuh melalui kulit. Cacing misalnya, menyusup lewat kuku dan kulit atau tertelan saat makan. Bagian lain yang patut diantisipasi, saluran kemih. Kuman atau bakteri bisa masuk melalui saluran kemih lalu memicu peradangan.

Bahdar menyebut saluran kemih wanita lebih rentan. “Dalam organ tubuh wanita, cairan dari kantong kencing keluar melalui satu saluran, yakni uretra. Bentuknya pendek lurus dengan lubang yang lebar. Kuman mudah masuk jika cara (maaf) ceboknya sembrono, menahan pipis atau membasuh organ vital dengan air yang kurang bersih,” demikian Bahdar mengingatkan.

Penyakit yang bisa muncul antara lain radang kandung kencing dan pielonefritis (infeksi pada ginjal). Jika ini terjadi, bakteri seolah menemukan pintu gerbang untuk mencemari darah.

Telinga

Telinga, organ yang cukup rentan terhadap kuman penyakit. Pasalnya, infeksi terhadap gendang telinga bisa terjadi dari dua arah. Dari luar melalui kotoran yang masuk. Sebenarnya, telinga bisa melindungi diri dari serangan luar karena memiliki membran timpani. Membran ini bisa bocor karena trauma akibat dipukul atau ditampar orang, atau mengorek telinga terlalu dalam.

“Jika mengorek terlalu dalam, gendang telinga bisa sobek. Ini celah bagi kuman untuk menginfeksi tulang mastoid lalu sampai ke meninges (selaput otak). Akibatnya, mengalami meningitis (radang selaput pelindung sistem saraf pusat). Pada anak-anak, kebocoran justru terjadi dari dalam karena infeksi kuman. Infeksi menimbulkan nanah lalu nanah menekan membran sehingga jebol,” Bahdar menambahkan.

Gigi

Lubang pada gigi memungkinkan kuman masuk ke dalam pembuluh darah di bawah larik gigi. Bahdar pernah menemukan dua kasus kuman masuk melalui lubang gigi lalu berkelana ke beberapa saluran yang bermuara ke jantung. “Ini disebut penyakit jantung perikarditis. Sangat berbahaya karena butuh zat antibiotik lebih banyak. Orang dengan penyakit ini bisa berteman dengan antibiotik sampai tiga minggu,” beri tahu Bahdar.