Rabu, 07 Desember 2016

Nasehat Ulama: Di Balik Musibah Gempa Bumi



Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau. Amma ba’du:

[Gempa Bumi, Di Antara Tanda Kekuasaan Allah][1]

Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua yang dilaksanakan dan ditetapkan. Sebagaimana juga Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua syari’at dan semua yang diperintahkan. Allah menciptakan berbagai tanda-tanda kekuasaan-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Dia pun menetapkannya untuk menakut-nakuti hamba-Nya. Dengan tanda-tanda tersebut, Allah mengingatkan kewajiban hamba-hamba-Nya, yang menjadi hak Allah ‘azza wa Jalla. Hal ini untuk mengingatkan para hamba dari perbuatan syirik dan melanggar perintah serta melakukan yang dilarang. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا

“Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Israa: 59)


Allah Ta’ala juga berfirman,

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ

“Katakanlah (Wahai Muhammad) : “Dia (Allah) Maha Berkuasa untuk mengirimkan adzab kepada kalian, dari atas kalian atau dari bawah kaki kalian, atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan), dan merasakan kepada sebagian kalian keganasan sebahagian yang lain” (QS. Al-An’am: 65)


----

Imam Bukhari meriwayatkan di dalam kitab shahihnya, dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tatkala turun firman Allah Ta’ala dalam surat Al An’am [قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ], beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a: “Aku berlindung dengan wajah-Mu”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan (membaca) [أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ], beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a lagi, “Aku berlindung dengan wajah-Mu.” [2]



Diriwayatkan oleh Abu Syaikh Al Ash-bahani, dari Mujahid tentang tafsir surat Al An’am ayat 65 [قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ], beliau mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah halilintar, hujan batu dan angin topan.  Sedangkan firman Allah [أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ], yang dimaksudkan adalah gempa dan tanah longsor.

Jelaslah, bahwa musibah-musibah yang terjadi pada masa-masa ini di berbagai tempat termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah guna menakut-nakuti para hamba-Nya.

----

[Musibah Datang Dikarenakan Kesyirikan dan Maksiat yang Diperbuat]

(Perlu diketahui), semua musibah yang terjadi di alam ini, berupa gempa dan musibah lainnya yang menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai macam penderitaan, itu semua disebabkan oleh perbuatan syirik dan maksiat yang diperbuat. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syuura: 30)

----
Allah Ta’ala juga berfirman,

مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ

“Nikmat apapun yang kamu terima, maka itu dari Allah, dan bencana apa saja yang menimpamu, maka itu karena (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisaa: 79)
Allah Ta’ala menceritakan tentang umat-umat terdahulu,


فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40)

----

[Kembali pada Allah Sebab Terlepas dari Musibah]

Oleh karena itu, wajib bagi setiap kaum muslimin yang telah dibebani syari’at dan kaum muslimin lainnya, agar bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla, konsisten di atas agama, serta menjauhi larangan Allah yaitu kesyirikan dan maksiat. Sehingga dengan demikian, mereka akan selamat dari seluruh bahaya di dunia maupun di akhirat. Allah pun akan menghindarkan dari mereka berbagai adzab, dan menganugrahkan kepada mereka berbagai kebaikan. Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96)

Allah Ta’ala pun mengatakan tentang Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani),

وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ

“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Rabb-nya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.” (QS. Al-Maidah: 66)

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ, أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ, أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raaf : 97-99)


Lanjut ke Nasehat Ulama: Di Balik Musibah Gempa Bumi [2]

Rabu, 12 Oktober 2016

Buku Paket Muslimah

🎊Kabar Gembira..!!!
Telah terbit buku *Best Seller*
Paket LBKI dengan tema:
"Bingkisan Cinta Untuk Muslimah"

📚 Buku yang luar biasa ini kembali terbit untuk menjadi panduan Anda setiap Muslimah,buku yang menjawab keinginan anda menjadi 🌺 Muslimah Perindu Surga 🌺
📚 Buku Paket "Bingkisan Cinta Untuk Muslimah" berisikan 5 buku dengan judul-judul yang menarik :
📕 Kemuliaan Hijab
📗 Istri Shalihah 
📘 40 Wasiat Nabi Untuk Muslimah 
📙 Muslimah Merindu Surga
📔 Menjaga Kesucian Diri






Ayoo...!!!
Pesan Segera...
Terbatas hanya 2000 exp.

Untuk pemesanan: WA/SMS
Ikhwan (0821-1441-1992)


*Pesan Banyak harga hanya 25rb per paket (isi 5 buku)

Selasa, 27 September 2016

Imunisasi Halal dan Thayyib (2)

Imunisasi Halal ala Thibbun Nabawi 

Presented By



Lalu apa ada cara imunisasi yang halal dan thayyib sesuai kaidah pengobatan cara Nabi? Oh, tentu ada. Berikut caranya :
  1. Ibu banyak tilawah dan ikut pengajian ketika hamil..
  2. Memperdengarkan adzan dan iqomah saat bayi berada di dunia sebenarnya bagian dari penguatan keimanan
  3. Tahnik
  4. Tidak ada makanan dan minuman yang masuk ke tubuh anak kecuali yg halal dan thayyib (berkualitas tinggi)
  5. Pemberian asupan kaya gizi dan bernutrisi tinggi
  6. Menghindari semaksimal mungkin pemberian zat-zat sintetis pada tubuh anak (obat,makanan,minuman, kosmetik, dll)
  7. Penjagaan kebersihan dan higienisitas lingkungan anak.
  8. Sentuhan, pelukan kasih sayang, perhatian dari orang-orang sekitar dan terdekat, serta kata-kata motivasi pada anak.
  9. Menjaga lingkungan tumbuh kembang si anak tetap kondusif, penuh kreativitas, inovatif dan dinamis.
  10. Kata-kata motivasi dan memberdayakan potensi.
  11. Rekreasi hiburan agar anak merasa bahagia dll
Serta Segala hal positif dan konstruktif adalah bagian dari imunisasi. Karena jika seseorang merasa senang, bahagia, bersyukur, maka hormon yang dilepaskan adalah hormon untuk meningkatkan imunitas tubuh, begitu juga jika sebaliknya.


Lanjut Baca Imunisasi Halal dan Thayyib (3)









Imunisasi Halal dan Thayyib (1)

Begini Cara Melakukan Imunisasi yang dijamin insyaa Allah Halal dan Thayyib Sesuai Pengobatan Ala Nabi

Imunisasi Halal dan Thayyib Imunisasi adalah bagian dari kewajiban seorang Muslim yang sifatnya Fardhu Ain. Dalam Hal ini adalah dalam konteks yang sesuai kaidah Islam. Dalam Thibbun Nabawi yang dikenal adalah Imunisasi dalam konteks Halalan Thayyiban. 

Imunisasi Halal dan Thayyib

Secara definisi sederhana perbedaan Vaksinasi dengan Imunisasi Halal.

"Vaksinasi = pemberian vaksin"

Vaksin: adalah virus yg sudah dilemahkan dengan tujuan menstimulasi terbentuknya antibodi oleh sistem Imun tubuh untuk Virus tertentu.

Imunisasi: adalah segala upaya dan proses pembangunan sistem imunitas tubuh.

Beda antara imunisasi dan vaksinasi

Vaksinasi hanya salah satu cara yang dipercaya (dalam tanda kutip) dan didoktrin kepada kita selama ini bahwa itu adalah Imunisasi. Sehingga masyarakat awam, memahami yang dimaksud Imunisasi itu adalah Vaksinasi. Padahal imunisasi banyak sekali caranya dan sangat luas konteks dan aplikasinya.

Lanjut ke Imunisasi Halal dan Thayyib (2)



Sabtu, 17 September 2016

Halal dan Thoyyib Food

Tersedia Makanan Super Halal dan Thoyyib (sunnah Rasulullah)

Pemesanan
Admin mamakurma 0821-1441-1992


  • Kurma Ruthab Asli

  • Jus/Sari Kurma Asli

  • Ekstra Food (Ekstrak Asli 17 Sayur & 4 Sunnah: Madu, Kurma, Zaitun, Habbat)

  • Zaitun Murni 100 % (Ekstra Virgin Olive Oil)* GRADE A - PH 0.8%







Selasa, 30 Agustus 2016

Daging & Darah Qurban Tidak Sampai Kepada Allah








Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. [QS. AL HAJJ 22:37]

Tafsir Al Jalalayn

(Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridaan Allah) tidak dapat diterima di sisi-Nya (tetapi ketakwaan daripada kalianlah yang dapat mencapai keridaan-Nya) yaitu yang dapat sampai kepada-Nya hanyalah amal saleh yang ikhlas disertai iman. (Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya) yakni atas petunjuk-Nya yang telah membimbing kalian sehingga dapat mengetahui pertanda-pertanda agama dan manasik-manasik haji-Nya. (Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik) yaitu orang-orang yang mentauhidkan Allah.

Sumber: tafsirq.com