Bulan Maret 2020/Rajab 1441H
Assalamualaikum warahmatullaah
Kronologi sejak bapak jatuh hingga dirawat:
selasa 3/3 jatuh dari kmr mandi
rabu 4/3 masih normal
kamis sore 5/2 terakhir makan, selanjutnya sampe jumat pagi 6/3 hanya minum air dari sendok, bapak tergeletak dikasur saja
jam /10 di bawa ke RS psar rebo
di IGD,
kondisi bapa masih sadar dan masih minta dipijitin,
kepala badan hangat
kaki dingin
diagnosa awal di igd
bapa drop gulanya rendah
tensi rendah
hb rendah
tidak ada pembuluh darah yang pecah
rontgen kepala dan paru ada infeksi jadi harus di uap :(,,
hari sabtu 7/3 bapa dapar ruangan HCU lt 6
keadaan masih memburuk, bapa nafas tereengah engah, minta plg, minta mandi,minta minum
yaa Allah...
ahad bapa 8/3 masih kondisi yg sama, bahkan sulit bicara
bapa makan lwt selang, pipis kateter dari awal igd
masih suka lirak.lirik matanya
kaki masih hangat dan meringkuk kakinya
tangan diikat khwtr nyabutin selang
senin 9/3
kondisi bapa makin drop
jam 5.10
hbis tindakan
bapa kakinya dingin
sesekali menangis terlihat tetesan air mata
yang ternyta itu sakaratul maut
aku tidak menyadarinya,,,
saat itu hanya bisa mendoakan,mijitin kepala bapak, minta maaf sama bapa, dan bilang sayang sama bapa, hanya mngalir air mataku
selang berapa menit
aku diminta keluar,, krna banyak yg jenguk
sampai akhirnya jam.jenguk habis
disisa 5 mnit terakhir jam 17.59 ..aku msh boleh masuk
tetap saja bapa menangis dan itu sakaratul maut..tak ada sepatah kata keluar dari mulut bapa, hanya napas yg terengah engah
aku pamit, ke elus lembut kepala bapa.. dan cium tangannya yg penuh jarum infus
aku.keluar
selang berapa jam
sekitar jam 21.30 aku pulang malam.itu, perasaan tidak enak
baru ditengah perjalanan pulang.. handphone bergetar, trnyta adiku yang di RS menelpon dengan suara menangis kencang,
"kaka, kesini cepetan, bapak kritis...."
aku langsung balik lagi ke rumah sakit,
tak.fikir panjang aku lgsg masuk.keruangan,
jam 22.00 saat itu ku peluk jasad bapa, kulihat sudag berubah wajah nya kaki nya memudar
kuning pucat, kaki dingin
namun bapa leher masih hangattt
bapak tunggu kk (dalam hatiku bergumam)
sambil ku peluk, ku talqin di telinga nya kalimat laa illaha ilallah,, berkali"
air mata tak terbendung
nafas bapak yg dibantu alat manual oleh perawat, seakan terengah engah
yang kulihat bapa sudah tiada,
telaaat, aku tak sempat mentalqin bapa yg ternyata sudah menghembuskan nafas sedari aku di perjalanan
aku lemas, tulangku tidak mampu menopang.tubuh ini, aku terkulai melihat jasad bapa yang sedang di periksa dokter, untuk memastikan bapa sudah tiada
benar saja jam 22.30 bapa dinyatakan tiada
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
innā lillahi waʾinnā ʾilayhi rājiʿūn
Telah Berpulang kerahmatullah,
Bapak kami Edy Martony
Rahimahullah
jam 22 malam di RS Pasar Rebo
jam /10 di bawa ke RS psar rebo
di IGD,
kondisi bapa masih sadar dan masih minta dipijitin,
kepala badan hangat
kaki dingin
diagnosa awal di igd
bapa drop gulanya rendah
tensi rendah
hb rendah
tidak ada pembuluh darah yang pecah
rontgen kepala dan paru ada infeksi jadi harus di uap :(,,
hari sabtu 7/3 bapa dapar ruangan HCU lt 6
keadaan masih memburuk, bapa nafas tereengah engah, minta plg, minta mandi,minta minum
yaa Allah...
ahad bapa 8/3 masih kondisi yg sama, bahkan sulit bicara
bapa makan lwt selang, pipis kateter dari awal igd
masih suka lirak.lirik matanya
kaki masih hangat dan meringkuk kakinya
tangan diikat khwtr nyabutin selang
senin 9/3
kondisi bapa makin drop
jam 5.10
hbis tindakan
bapa kakinya dingin
sesekali menangis terlihat tetesan air mata
yang ternyta itu sakaratul maut
aku tidak menyadarinya,,,
saat itu hanya bisa mendoakan,mijitin kepala bapak, minta maaf sama bapa, dan bilang sayang sama bapa, hanya mngalir air mataku
selang berapa menit
aku diminta keluar,, krna banyak yg jenguk
sampai akhirnya jam.jenguk habis
disisa 5 mnit terakhir jam 17.59 ..aku msh boleh masuk
tetap saja bapa menangis dan itu sakaratul maut..tak ada sepatah kata keluar dari mulut bapa, hanya napas yg terengah engah
aku pamit, ke elus lembut kepala bapa.. dan cium tangannya yg penuh jarum infus
aku.keluar
selang berapa jam
sekitar jam 21.30 aku pulang malam.itu, perasaan tidak enak
baru ditengah perjalanan pulang.. handphone bergetar, trnyta adiku yang di RS menelpon dengan suara menangis kencang,
"kaka, kesini cepetan, bapak kritis...."
aku langsung balik lagi ke rumah sakit,
tak.fikir panjang aku lgsg masuk.keruangan,
jam 22.00 saat itu ku peluk jasad bapa, kulihat sudag berubah wajah nya kaki nya memudar
kuning pucat, kaki dingin
namun bapa leher masih hangattt
bapak tunggu kk (dalam hatiku bergumam)
sambil ku peluk, ku talqin di telinga nya kalimat laa illaha ilallah,, berkali"
air mata tak terbendung
nafas bapak yg dibantu alat manual oleh perawat, seakan terengah engah
yang kulihat bapa sudah tiada,
telaaat, aku tak sempat mentalqin bapa yg ternyata sudah menghembuskan nafas sedari aku di perjalanan
aku lemas, tulangku tidak mampu menopang.tubuh ini, aku terkulai melihat jasad bapa yang sedang di periksa dokter, untuk memastikan bapa sudah tiada
benar saja jam 22.30 bapa dinyatakan tiada
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
innā lillahi waʾinnā ʾilayhi rājiʿūn
Telah Berpulang kerahmatullah,
Bapak kami Edy Martony
Rahimahullah
jam 22 malam di RS Pasar Rebo
di makamkan di TPU Kalisari
Jazakumullah Khayran atas doa nya sahabat
Elviera dan keluarga
mohin dimaafkan kesalahan bapa saya selama hidupnya
semoga Allah berikan tempat terbaik disisinya,,, Aamiiiiiin Allahumma Aamiiiin
dari anakmu yang menyayangimu
Jazakumullah Khayran atas doa nya sahabat
Elviera dan keluarga
mohin dimaafkan kesalahan bapa saya selama hidupnya
semoga Allah berikan tempat terbaik disisinya,,, Aamiiiiiin Allahumma Aamiiiin
dari anakmu yang menyayangimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar