Selama
Ramadan, tak hanya emosi dan kebeningan hati yang diuji. Fisik Anda pun diuji
dengan tidak mengudap atau minum selama 14 jam.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Selama
Ramadan, tak hanya emosi dan kebeningan hati yang diuji. Fisik Anda pun diuji
dengan tidak mengudap atau minum selama 14 jam.
Stamina
prima dibutuhkan. Stamina bersumber dari pola makan dan kebiasaan. Tapi itu
saja tidak cukup. Anda disarankan mempelajari organ-organ tubuh yang berpotensi
menjadi pintu gerbang kuman atau bakteri.
Hal ini
terungkap dalam diskusi “Berita Sehat Lifebuoy”. Salah satu narasumber, dr T
Bahdar Johan, SpPD menjabarkan lima organ tubuh yang sering menjadi pintu masuk
penyakit. Ada baiknya mulai membersihkan lebih serius organ-organ pemberian
Tuhan ini lalu menularkan kebiasaan bersih kepada anak-anak. Bukankah menjaga
kebersihan itu sebagian dari iman?
Saluran Pernapasan
Disebut
organ paling terbuka karena dua lubang hidung ibarat jendela, tempat sirkulasi
udara yang terhirup. Kuman atau bakteri sering menyusup lewat saluran
pernapasan. Mengapa kita tidak sakit padahal kuman bertamu setiap jam? Karena
kita punya daya tahan dan mekanisme yang otomatis bisa mengeluarkan kuman tanpa
harus sakit dulu. “Misalnya, batuk atau bersin. Dalam sistem pertahanan fisik,
keduanya merupakan pertahanan terdepan terhadap serangan infeksi,” ungkap
Bahdar.
Saluran Pencernaan
Kuman atau
bakteri masuk ke saluran pencernaan lewat aktivitas makan. Menurut Bahdar, ada
beberapa faktor yang menyebabkan saluran ini menjadi pintu gerbang penyakit.
Pertama, kebersihan tangan. Kalaupun tangan bersih, makanan yang tercemar bisa
membuat kita sakit. Atau melalui hewan perantara seperti lalat dan kecoak.
Agar ini
tidak terjadi, Bahdar memberi solusi klasik: cuci tangan dengan cara yang
benar. Yakni, membasuh tangan dengan air bersih yang mengalir, menggunakan
sabun dan menggosok tangan hingga berbusa secara merata di telapak tangan,
menggosok juga sela-sela jari, satu per satu. “Bagian lain yang kerap luput,
punggung tangan. Gosok punggung tangan secara merata lalu bersihkan sela-sela kuku
satu per satu. Terakhir, bilas tangan dengan air bersih mengalir lalu keringkan
dengan handuk bersih atau tisu,” terangnya.
Kulit
Hewan-hewan
tertentu bisa menembus tubuh melalui kulit. Cacing misalnya, menyusup lewat
kuku dan kulit atau tertelan saat makan. Bagian lain yang patut diantisipasi,
saluran kemih. Kuman atau bakteri bisa masuk melalui saluran kemih lalu memicu
peradangan.
Bahdar
menyebut saluran kemih wanita lebih rentan. “Dalam organ tubuh wanita, cairan
dari kantong kencing keluar melalui satu saluran, yakni uretra. Bentuknya
pendek lurus dengan lubang yang lebar. Kuman mudah masuk jika cara (maaf)
ceboknya sembrono, menahan pipis atau membasuh organ vital dengan air yang
kurang bersih,” demikian Bahdar mengingatkan.
Penyakit
yang bisa muncul antara lain radang kandung kencing dan pielonefritis (infeksi
pada ginjal). Jika ini terjadi, bakteri seolah menemukan pintu gerbang untuk
mencemari darah.
Telinga
Telinga,
organ yang cukup rentan terhadap kuman penyakit. Pasalnya, infeksi terhadap
gendang telinga bisa terjadi dari dua arah. Dari luar melalui kotoran yang
masuk. Sebenarnya, telinga bisa melindungi diri dari serangan luar karena
memiliki membran timpani. Membran ini bisa bocor karena trauma akibat dipukul
atau ditampar orang, atau mengorek telinga terlalu dalam.
“Jika
mengorek terlalu dalam, gendang telinga bisa sobek. Ini celah bagi kuman untuk
menginfeksi tulang mastoid lalu sampai ke meninges (selaput otak). Akibatnya,
mengalami meningitis (radang selaput pelindung sistem saraf pusat). Pada
anak-anak, kebocoran justru terjadi dari dalam karena infeksi kuman. Infeksi
menimbulkan nanah lalu nanah menekan membran sehingga jebol,” Bahdar
menambahkan.
Gigi
Lubang pada
gigi memungkinkan kuman masuk ke dalam pembuluh darah di bawah larik gigi.
Bahdar pernah menemukan dua kasus kuman masuk melalui lubang gigi lalu
berkelana ke beberapa saluran yang bermuara ke jantung. “Ini disebut penyakit
jantung perikarditis. Sangat berbahaya karena butuh zat antibiotik lebih
banyak. Orang dengan penyakit ini bisa berteman dengan antibiotik sampai tiga
minggu,” beri tahu Bahdar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar