HATI, WAKTU DAN PIKIRAN

Aku merasa sekarang kehidupanku ini sudah berubah dari yang dahulu, ku telah salah melangkah. Kecerobohan yang membuat aku semakin terjerat kehidupan yang semakin membeludak. Semakin ku bertambah umur dan keimananku, aku semakin memikul beban yang berat dan aku tak tahu cara apa lagi yang bisa aku lakukan.

Sekarang aku bingung dengan apa aku menahan semua ini, raga ini tak mampu melangkah ke hari esok. Aku tak tahu apa yang akan terjadi besok, batin tak mampu menahan perasaan takut dan gelisah yang akan semakin bertambah disaatku merasakan kekhawatiran itu kembali datang.

Aku merasa didunia ini aku hanya sendiri dan tak akan ada yang bisa membatu aku untuk menyelesaikan semua ini, apa dayaku semua berjalan begitu saja. Aku tak bisa mengendalikan waktu yang terus berputar begitu cepat dan tanpa kusadari waktu selalu mengejarku terus – menerus.

Rasa hati ini selalu merintih, tak ada lagi tempat untuk bersandar karena aku selalu merasa aku telah terikat tali kehidupan yang sangat erat dan kuat.

Mata ini tak akan bisa menangis lagi, karena kering oleh semua perjalan hidup yang membuat mata tak mampu berkedip. Hanya hati yang akan merintih kesakitan, padahal hati ini tak salah apa- apa tapi mengapa hati ini juga harus merasakan rasa sakit yang ku alami.

Ini semua adalah kenyataan hidup yang benar – benar tejadi dan aku harus selalu bersabar untuk bisa melewati semua ini, sesuatu yang aku harapkan aku bisa melewatinya tanpa ada yang lain termanipulasi oleh keadaan yang semakin kacau dan hancur. Kemarin adalah sebuah kehidupan yang kelam, sekarang adalah kehidupan yang harus ku jalani, dan hari esok adalah hari yang tak aku ketahui apa yang akan terjadi pada diriku ini.

Jika kau berada di sore hari janganlah kamu menunggu waktu pagi

dan jika kau berada di waktu pagi janganlah kamu menunggu waktu sore

manfaatkanlah waktu yang kamu punya sebelum waktumu terpenggal saat ajalmu tiba.

Djakarta 15 Feb’08